Berita Viral

Viral Sejumlah Kuburan Dibuatkan Patung Bocah Main Bola Hingga Mobil Balap, Penjaga Makam Kuak Fakta

Sedang viral di media sosial, sebuah pemakaman di Bonoloyo Solo, Jawa Tengah karena pendirian patung-patung yang ada di sana.

Editor: Murhan
Tribun Solo
MAKAM VIRAL - Sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (17/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sedang viral di media sosial, sebuah pemakaman di Bonoloyo Solo, Jawa Tengah karena pendirian patung-patung yang ada di sana.

Dalam video yang beredar, ada patung dua bocah yang sedang bermain bola di TPU Bonoloyo Solo. Patung tersebut berdiri di atas makam di TPU Bonoloyo Solo.

Ternyata, keberadaan patung-patung ini tak hanya terlihat pada patung yang viral itu saja. 

Disana juga ada makam lain yang juga membuat patung di atasnya. 

Terkait hal ini, Petugas kebersihan TPU Bonoloyo Solo, Sukimin (59) membenarkannya.

Menurutnya, di TPU Bonoloyo, ada beberapa makam yang di atasnya dibangun patung. 

Baca juga: Ditemukan Bersandar dengan Kepala Terluka, Warga Banjarmasin Meninggal di Rumah Sakit

Selain bocah bermain sepak bola, ada juga patung lain dengan bentuk mobil balap. 

Makam ini berada di sisi timur. 

"Ternyata yang dimakamkan mantan pembalap. Terus di tengah TPU juga ada makam dengan patung gamelan, itu juga mantan penabuh gamelan," pungkas Sukimin.

Patung Viral

Sosok bernama Ig Toto Endratmo meninggal dunia pada 17 Oktober 2010, saat usianya baru 16 tahun.

Makamnya kini menjadi perhatian publik karena dihiasi patung unik berupa dua bocah yang tengah bermain bola.

Penelusuran TribunSolo.com seperti dikutip TribunJatim.com pada Senin (17/11/2025) yang dikutip, Selasa (18/11/2025) menemukan bahwa makam tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Lokasinya terletak di sisi utara kompleks, tidak jauh dari jalan utama makam.

Makam sepanjang kurang dari dua meter itu tampak mencolok dibandingkan makam lain di sekitarnya.

Di atasnya berdiri ornamen patung berwarna coklat, menggambarkan dua anak yang sedang menendang bola berwarna hitam dan coklat.

Tulisan pada nisan menyebutkan nama almarhum Ig Toto Endratmo, lahir 11 April 1994 – wafat 17 Oktober 2010.

Sudah Lama Ada

Sukimin (59), petugas kebersihan TPU Bonoloyo, mengatakan patung tersebut sudah lama berdiri di atas makam.

"Sudah lama, sepertinya tidak sampai setahun setelah dimakamkan, patungnya sudah dibuat itu," ujar Sukimin.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui asal-usul keluarga atau pemilik makam tersebut.

Sukimin menambahkan, ada kebiasaan tak tertulis di TPU Bonoloyo, yakni keluarga membangun patung sesuai hobi atau profesi jenazah.

Ia menduga almarhum Ig Toto Endratmo memiliki kegemaran terhadap sepak bola.

"Biasanya kalau bukan mantan pemain bola, ya kemungkinan sukanya nonton bola. Soalnya ada juga kok makam yang dibangun seperti profesi sebelum meninggal. Seperti di sisi timur ada makam dengan patung mobil balap, ternyata yang dimakamkan mantan pembalap. Terus di tengah TPU juga ada makam dengan patung gamelan, itu juga mantan penabuh gamelan," pungkas Sukimin.

TPU Bonoloyo adalah sebuah pemakaman umum di Solo (Surakarta), Jawa Tengah.

Menurut salah satu penjelasan, tradisi membangun patung di pemakaman ini bisa terkait dengan hobi atau profesi almarhum misalnya, keluarga memasang patung yang merepresentasikan apa yang disukai orang yang meninggal.

Selain itu, ada rencana pemkot Solo untuk membongkar atau memindahkan sekitar 57 makam di TPU Bonoloyo, ini bukan terkait patung, melainkan terkait tata kelola lahan makam.

Di sisi lain, TPU Bonoloyo juga menarik perhatian dalam penelitian mikrobiologi: misalnya, para peneliti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah mengkaji komunitas bakteri di tanah makam TPU Bonoloyo.

Kata Buya Yahya Soal Kuburan Mewah

 Sering menjumpai makam-makam yang ditutup dengan bangunan atau yang sering disebut dengan kijing.

Apa hukumnya membangun bangunan di atas kuburan, apakah itu sesuai syariat Islam?

Kuburan dipasang marmer, hingga memiliki tulisan di batu nisannya.

Bahkan ada juga kuburan yang di atasnya dibangunkan atap.

Bagaimana pandangan dan hukum Islam tentang hal itu? Apakah dibolehkan?

Rasulullah SAW mengatakan, perilaku tersebut sangat dilarangnya, sebagaimana dalam hadis berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّى أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ

“Ingatlah bahwa orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang sholeh mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah jadikan kubur menjadi masjid. Sungguh aku benar-benar melarang dari yang demikian” (HR. Muslim no. 532).

Ulama Buya Yahya pernah membahas tentang hukum membangun bangunan di atas kuburan.

"Tidak boleh membangun sesuatu di atas tanah kuburan, menginjak kubur juga hukumnya haram.

Makanya kalau kita berjalan di kubur hati-hati jangan menginjak atas kubur, karena kita perlu memuliakan orang yang telah meninggal dunia." jelas Buya Yahya.

Lalu bagaimana dengan mendirikan bangunan di atas kubur berupa kijing keramik atau marmer?

"Memang khilaf besar diantara para ulama (perbedaan), sebagian mengatakan adalah derajat haram kalau disemen.

Akan tetapi ada sebagian ulama yang mengatakan ada yang memberikan celah.

Yang diharamkan yang dibangun adalah yang haram untuk diinjak, karena agar tidak tertutup.

Jadi yang haram diinjak adalah yang di atas kuburnya, makanya kalau membuat sampai ditutup." jelas Buya Yahya.

Dan tidak usah dimega-megahkan melainkan wajar saja.

Buya Yahya pun menjelaskan wasiatnya jika nanti meninggal yakni, cukup dibuatkan nisa dua saja tanda bahwasannya sudah meninggal.

Kemudian kiri dan kana diberikan batu alam, agar jika orang duduk tidak kejeblos ke bawah.

Lalu jangan dikasih degan, tikar dan air kendi.

Selain itu Buya Yahya, mengatakan bahwa sunah menancapkan pelepah kurma di atas kubur, karena itu akan mendoakan.

Jika tidak ada pelepah kurma, bisa pelepah kelapa.

Jangan memberikan telur dan makanan-makanan yang lainnya mubazir untuk kuburan yang tidak ada fungsinya, karena hukumnya haram.

Sekalipun bunga juga tidak perlu, karena jika mahal lebih baik disedekahkan saja.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunsolo.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved