Berita Viral
Ibu Menyusui Bayi Sebelum Jalani Sidang Menuai Simpati Warganet, Kejagung Bilang Sudah Humanis
Seorang ibu menyusui anaknya sebelum menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang, Jawa Barat, viral di media sosial
Ringkasan Berita:
- Neni Nuraeni (37) mendulang simpati saat menyusui anaknya sebelum menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang, Jawa Barat
- Warganet menilai penahanan terhadap Neni kurang pertimbangkan sisi kemanusiaan.Dia terpisah dari anaknya yang berusia 11 bulan hingga si bayi itu sakit-sakitan
- Neni ditahan aparat hukum karena berkasus dugaan pelanggaran Undang Undang Fidusia.Perkara yang menjerat Neni bermula saat dia menggadaikan mobil yang masih berstatus kredit tanpa seizin pihak leasing
BANJARMASINPOST.CO.ID - Viral di media sosial, seorang ibu menyusui anaknya sebelum menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang, Jawa Barat.
Banyak warganet menilai penahanan terhadap Neni Nuraeni (37) kurang mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
Dia terpisah dari anaknya yang berusia 11 bulan hingga si bayi itu sakit-sakitan.
Sebelumnya, Neni Nuraeni ditahan aparat hukum karena berkasus dugaan pelanggaran Undang Undang Fidusia.
Baca juga: Kanwil Kemenkum Kalsel Jalin Sinergi dengan OJK Kalsel, Awasi Pendaftaran Fidusia
Untuk diketahui, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, mengatur tentang pengalihan kepemilikan suatu benda berdasar kepercayaan sebagai jaminan atas utang.
Jaminan fidusia memberikan kedudukan istimewa kepada kreditur (penerima fidusia) atas kreditor lain dan dapat digunakan untuk benda bergerak maupun tidak bergerak (seperti bangunan) yang tetap berada dalam penguasaan debitur (pemberi fidusia).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Anang Supriatna, menuturkan, perkara yang menjerat Neni bermula saat dia menggadaikan mobil yang masih berstatus kredit tanpa seizin pihak leasing.
Anang menegaskan, perbuatan tersebut memang memenuhi unsur pelanggaran dalam Undang-Undang Fidusia.
“Ya menggadaikan, fidusia. Kita kan memenuhi pasal 2-3 Undang-Undang Fidusia, itu kan harusnya setiap barang yang menjadi jaminan tidak boleh dialihkan tanpa izin dari perusahaan fidusia, itu masalahnya. Salah. Kalau perbuatannya sudah jelas," ujar Anang.
Meski demikian, Kejaksaan mengedepankan pendekatan humanis karena Neni adalah seorang ibu dengan anak balita.
Karena alasan itu, Kejaksaan tidak menahan Neni di rumah tahanan (rutan) melainkan menempatkannya dalam tahanan rumah.
“Humanis kejaksaan seperti itu. Artinya sisi keadilannya tetap kita kedepankan, proses hukum berlanjut. Dan sudah berusaha untuk di-RJ (restorative justice) kan sejak awal," terang Anang.
Kejagung, imbuhnya, terus upayakan penyelesaian damai dalam kasus yang menjerat Neni sebelum jalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang.
Dan sebelumnya sempat diupayakan penyelesaian melalui mekanisme keadilan restoratif atau restorative justice (RJ).
“Perkara ini sudah berlanjut dan sedang dalam persidangan prosesnya. Sebelumnya juga sudah diupayakan untuk dilakukan restorative justice baik oleh Kejaksaan,” kata Anang
Nah sekarang pun lagi diusahakan, ini kan belum putus. Sedang diusahakan untuk dilakukan damai," kata Anang ditemui di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Menurut Anang, perdamaian antara terdakwa dan pihak leasing akan menjadi dasar pertimbangan dalam tuntutan nanti.
“Ya mudah-mudahan lah nanti kita ada kesepakatan lah antara mereka, kesepakatan perdamaian antara mereka," harapnya. (kompas.com)
| Roy Suryo Tak Pernah Kapok Berurusan Hukum, Tahun 2022 Divonis 9 Bulan Penjara Masih Terkait Jokowi |
|
|---|
| Respon Jokowi Ditetapkan Roy Suryo Jadi Tersangka, Kuasa Hukum : Tak Pernah Menyebut Nama |
|
|---|
| Delapan Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Beda Pasal |
|
|---|
| Nasib Roy Suryo Ditentukan Hari Ini, Polda Metro Jaya Gelar Perkara Tudingan Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
| Raih Emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi, Rizki Juniansyah Diganjar Presiden TNI Berpangkat Letda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.