Kris Dayanti Ungkap Pemicu Sering Habiskan Waktu Bareng 2 Cucunya, Sentil Balas Dendam Masa Lalu

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyanyi Kris Dayanti Trenggono kini sangat dekat dengan dua cucu yang merupakan anak dari Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Bahkan, Kris Dayanti pun sering meminta waktu kepada putrinya, Aurel Hermansyah agar mengizinkan cucu-cucunya untuk datang ke rumah.

Kris Dayanti tetap menikmati momen menjadi nenek untuk cucunya, Ameena dan Azura, di sela kesibukannya.

Lalu muncul anggapan soal alasan Kris Dayanti sering meminta waktu bareng cucu, karena balas dendam dulu sulit bertemu anak.

Untuk diketahui perceraian antara Kris Dayanti dan mantan suaminya, Anang Hermansyah pada 22 Oktober 2009 itu, sempat diliputi perselisihan.

Baca juga: Batal Nikahi Erika Carlina Usai Selingkuh, DJ Bravy Akui Asmaranya Tak Seindah yang Ada di Medsos

Baca juga: Kata Raffi Ahmad Soal Utang Rp250 Juta pada Pengacara Kasus Narkobanya Dulu, Malah Sentil Gading

Hingga membuat wanita yang kini berusia 50 tahun tersebut, kesulitan bertemu Aurel dan Azriel.

Namun kini konflik tersebut sudah mereda, hubungan Aurel dengan Kris Dayanti sudah sangat membaik.

"KD ini kan sering menemui cucu-cucunya, seakan-akan bales dendam dulu susah bertemu anak-anak," tanya Maia Estianty dalam siniar YouTube Maia AL EL DUL TV, Minggu (10/11/2025).

Kini KD sapaan akrabnya, merasa bersyukur Aurel bisa mengerti posisinya sebagai nenek.

Sehingga istri YouTube Atta Halilintar ini, selalu memberikan keleluasaan KD untuk bertemu Ameena dan Azura.

"Jadi alhamdulillahnya Aurel udah ngerasain bagaimana jadi ibu ya. Ketika dia berproses kan dia bisa merasakan jadi ibu 'Kak pinjem lah Ameena, pinjemlah Azura' 'Gitu ya, yaudah dua jam ya'," jawab Kris Dayanti.

Kedekatan istri Raul Lemos dengan dua cucunya, terkadang ada aksi yang dinilai melewati batas oleh Atta dan Aurel.

Lantaran Kris Dayanti kerap melanggar aturan dengan memberi cucunya makanan manis.

Hal itu membuat Atta sampai memberi peringatan pada Kris Dayanti lewat pesan teks.

"Dan mereka tahu kalau kerumah nenek itu tempat paling bebas. Sampai aku di chat sama mantuku 'Gemi tolong anak-anak jangan dikasih cokelat ya, kasihan Gemi kalau nangis batuk'," cerita Kris Dayanti.

Tidak hanya itu, Kris Dayanti juga mengungkapkan perasaan haru kini lebih dikenal sebagai neneknya Ameena daripada seorang politisi atau penyanyi.

Hal itu bernilai bagi Kris Dayanti, karena membuktikan bahwa dirinya amat dekat dengan cucunya.

Aku juga kadang terharu setiap ketemu orang, 'Gemi aku mau foto'. Dengan manggil Gemi artinya tahu kedekatan aku dengan cucu."

"Ya jadi kalau netizen anggap aku sering ketemu cucu, ya mungkin aja karena momen ketemunya kan nggak jauh-jauh. Anak yang mampir atau aku yang mampir," ungkapnya lagi.

Selain menikmati waktu bersama cucu, Kris Dayanti juga baru-baru ini menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.

Meski kini berusia setengah abad, ia berhasil meraih juara dua dalam kategori Women’s Single Weapon Routines pada ajang bergengsi 10th World Kungfu Championship yang digelar di Emeishan, China, pada 14 sampai 20 Oktober 2025.

"The second prize Women's Single-weapon routines_shanzi Group E," tulis Kris Dayanti di instagram Minggu (19/10/2025). 

Dalam unggahan itu, Kris Dayanti turut memperlihatkan medali perak dan sertifikat penghargaan yang diterimanya atas pencapaian gemilang itu.

Dalam ajang tersebut, Kris Dayanti menjadi perwakilan Indonesia di ajang dunia.

Di 10th World Kungfu Championships, Kris Dayanti sebagai atlet perwakilan dari Indonesian Wushu Association.

Postingan tersebut lantas dibanjiri ucapan dari rekan artis dan penyanyi.

"Whoaaaa selamaaat KD! So Proud of Youuu!" tulis Titi DJ.

"Mimih keren banget sih," timpal Raisa.

Kenapa nenek suka menawari makan?

Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranta, Prof. Dr. Christin Wibhowo, M.Si, Psikolog menjelaskan alasan nenek suka menawari makanan kepada cucunya karena mereka ingin mengungkapkan banyak makna. 

"Makanan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki banyak makna," kata Christin ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (14/10/2025). 

Berikut beberapa makna dan juga alasan mengapa nenek suka menawari makanan.

1. Bahasa dan ekspresi cinta non-verbal

Menurut Christin, makanan merupakan bahasa cinta non-verbal. Salah satu contohnya seperti ketika nenek bertanya apakah kita sudah makan atau belum.

"Kalau misal seseorang tanya 'sudah makan belum?', berarti seseorang itu cinta dan peduli terhadap orang yang ia tanyai," jelas Christin. 

Ketika nenek menawari makan, menambah makanan, atau menawari makanan yang disuka, nenek ingin menunjukkan bahwa dia mencintai anak, menantu, dan cucu. Ini yang dibilang bahasa kasih non-verbal.

2. Simbol bersyukur dan ikatan keluarga

Menurut Christin, makanan juga dapat menjadi simbol bersyukur serta kenangan baik. 

"Makanan juga bisa menjadi simbol bersyukur bahwa seseorang masih bisa makan dengan kenyang," jelas Christin. 

Selain itu, ketika seorang anak sering makan bersama dengan keluarga, Christin mengatakan bahwa hal itu akan membuat ikatan lebih kuat saat anak pergi jauh.

"Ketika seorang anak jauh dari keluarganya, sang anak akan mengingat masakan yang dimasak oleh orangtuanya," kata Christin. 

3. Mencukupi kebutuhan dasar

Dalam teori kebutuhan dasar Maslow, makanan merupakan kebutuhan dasar manusia. 

Maka ketika seorang nenek bertemu dengan anak, menantu, dan cucunya, hal yang ia pastikan pertama adalah kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik terpenuhi. 

Hal ini dapat terjadi juga karena kehidupan nenek di masa lalu yang mungkin serba kesulitan.

"Bisa saja nenek dulu untuk makan saja sulit. Maka ketika bertemu dengan orang, yang pertama kali dia tawarkan itu adalah makan," kata Christin. 

"Dengan menawarkan makan, nenek ingin memastikan hidup anak, menantu, dan cucu itu tidak kekurangan," lanjutnya

4. Keinginan untuk merasa dibutuhkan

Christin mengungkapkan, bahwa sosok nenek juga memiliki keinginan untuk tetap merasa dibutuhkan.

"Seorang nenek juga ingin tetap merasa dibutuhkan, dan salah satu yang membuatnya berdaya adalah dengan makanan," ungkap Christin. 

5. Simbol kebersamaan

Menurut Christin, makanan juga merupakan simbol kebersamaan. Ia menjelaskan, makanan bisa menyatukan orang-orang dari segala usia.

Dengan adanya makanan, seseorang dapat berbincang bersama, bercanda tawa, membangun relasi sosial, spritual, dan sebagainya.

"Maka dari itu, sering didapati acara-acara membahagiakan yang dirayakan dengan makan-makan, bahkan dalam beberapa budaya, acara duka cita pun juga dilakukan dengan makan-makan," jelas Christin. 

6. Cenderung lebih mudah diberikan

Lalu, menurut Christin, makanan merupakan sesuatu yang cenderung lebih mudah untuk diberikan.

"Apabila ingin memberikan uang rasanya terlalu vulgar, berbeda dengan memberi memberi makan yang akan cenderung lebih luwes, memberikan cinderamata ke orang juga lebih luwes kalau  bentuknya makanan," ungkap Christin. 

"Makanan itu membangun kekeluargaan dan cinta, apalagi jika masakan dibuat oleh nenek sendiri atau dipesan oleh nenek sendiri," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)