Campuran Declan Rice dan Merino, Berta Kini Menjajaki 'Monster' Rp1,5 T Agar Pindah ke Arsenal

Memecahkan kebuntuan saat timnya mengalahkan Denmark 4-2 di Hampden dengan cara yang sangat dramatis; jika Anda belum melihat gol ini, ini sangat layak untuk Anda saksikan!

Nah, jika Anda menganggap McTominay populer di Skotlandia, ia memegang status seperti dewa di Naples, setelah menjadi tokoh kunci dalam kemenangan Serie A mereka musim lalu.

Meraih Scudetto keempat bagi Ciucciarelli, dinobatkan sebagai pemain terbaik liga musim itu, dengan statistik di bawah ini menggarisbawahi alasannya.

Seperti yang didokumentasikan dalam tabel, McTominay adalah pemain serba bisa, berperingkat tinggi untuk berbagai metrik.

Ia mencetak 12 gol hanya dari 33 tembakan tepat sasaran, sehingga hanya berada di belakang pemenang Capocannoniere, Mateo Retegui, dalam hal gol non-penalti - gol yang diharapkan.

Termasuk gol ini pada hari terakhir melawan Cagliari untuk mengamankan Scudetto, gol yang baru-baru ini diturunkan ke tendangan sepeda terbaik kedua dalam rekaman tayangannya.

Selain prestasinya dalam mencetak gol, McTominay juga masuk dalam 20 besar dalam hal keberhasilan take-on, duel darat yang dimenangkan, dan pemulihan bola, yang semakin menegaskan sifatnya yang selalu bertindak.

Ole Gunnar Solskjær, manajernya di Manchester United, menyebutnya sebagai "monster fisik", sementara Adam Joseph menggambarkannya sebagai "bintang sejati sepak bola Eropa dan dunia".

Jadi, McTominay tampaknya telah menggabungkan semua atribut terbaik dari Merino dan Beras.

Seperti Merino, pemain Skotlandia ini telah memanfaatkan naluri mencetak golnya, serta menjadi pemain yang hebat dalam permainan udara, sebagaimana ditegaskan oleh fakta bahwa ia mencetak tiga gol sundulan dan memenangkan 67 duel udara di Serie A musim lalu.

Sementara itu, seperti halnya Rice, McTominay merupakan aset di seluruh lapangan, mampu menempuh jarak yang jauh dan membantu merebut kembali bola saat timnya tidak menguasai bola, sembari berkontribusi dalam menggiring bola dan mencetak gol di sepertiga akhir.

Dengan demikian, pemain berusia 28 tahun yang akan berlaga di Piala Dunia ini telah berkembang menjadi salah satu pemain tengah serba bisa terbaik di dunia, sehingga pastinya akan menjadi tambahan yang luar biasa bagi Arsenal.

(Banjarmasinpost.co.id)