Liga Inggris

Era Baru Guardiola Meledak, Dua Bintang Inggris Jadi Mesin Kebangkitan Rebut Tahta Premier League

Phil Foden dan Nico OReilly menjadi motor kebangkitan Manchester City musim ini di bawah Pep Guardiola rebut juara Liga Inggris

Editor: Khairil Rahim
X Sàvinho
DIKERUBUNI - Pemain Manchester City Savinho dikerubungi rekannya saat mengucapkan selamat, foto di capture dari X.Com pada 1 maret 2025. Phil Foden dan Nico OReilly menjadi motor kebangkitan Manchester City musim ini di bawah Pep Guardiola rebut juara Liga Inggris 

Ringkasan Berita:1. Phil Foden dan Nico O’Reilly menjadi motor kebangkitan Manchester City musim ini di bawah Pep Guardiola.

2. O’Reilly berkembang pesat sebagai bek kiri inverted dan digadang-gadang sebagai talenta terbaik akademi sejak Foden.

3. Arsenal Bersaing dengan Man City dan Juventus untuk Dapatkan bintang muda Elche, Rodrigo Mendoza,


 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ketika dominasi empat musim beruntun Manchester City runtuh musim lalu, banyak yang mengira era kejayaan Pep Guardiola mendekati garis akhir.

Tanda-tandanya jelas: performa menurun, ritme permainan melemah, dan para rival mulai menemukan celah di balik sistem ­Guardiola yang selama ini nyaris tak tersentuh.

Namun seperti kisah klasik Guardiola, ia bangkit dengan cara yang selalu tak terduga. Perpanjangan kontrak dua tahun pada November lalu menandai babak baru.

Dan yang lebih penting: dua pemain Inggris—satu wajah lama, satu bintang baru—mulai mengisi narasi kebangkitan City.

Baca juga: Siaran SCTV-TV Online Malam Ini-Selasa, Jadwal Liga Inggris Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Man City

Phil Foden kembali menemukan denyutnya.
Nico O’Reilly muncul sebagai kejutan besar yang dibentuk langsung oleh tangan Pep.

Foden: Dari Krisis ke Kebangkitan yang Terlihat di Semua Detail Kecil

Musim lalu Foden sempat tenggelam dalam ketidakpastian: inkonsisten, kehilangan agresi, kehilangan ruang untuk bersinar.
Tapi musim ini, meski belum mencapai level “Foden terbaik”, kebangkitannya terasa nyata.

Guardiola menurunkannya lebih dalam.
Keputusan itu mengubah ritme City.

Ia menyentuh bola lebih banyak.

Menang duel lebih sering.

Mengalirkan serangan dengan ketenangan yang lebih matang.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved