Ekonomi dan Bisnis
Trader Banua Juga Menunggu Pengumuman The Fed
Trader di Kalimantan Selatan memilih wait and see terhadap keputusan Federal Reserve (The Fed) berkaitan dengan suku bunga
Penulis: | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Trader di Kalimantan Selatan memilih wait and see terhadap keputusan Federal Reserve (The Fed) berkaitan dengan suku bunga.
Seperti yang dilakukan pemain pasar saham di Kalsel Subiyarnowo yang juga mengambil langkah wait and see, menunggu pengumuman The Fed.
"Hari ini bisa ambil saham consumer juga perbankan. Contohnya BJTM, BBTN yang murah," katanya, Selasa (14/3/2017).
Dia mengatakan, saham-saham yang disebutkannya itu memberikan keuntungan tidak mesti banyak. Baginya cukup untuk beli pulsa sudah bersyukur.
Branch Manager PT BNI Securities Banjarmasin, Yuniar Fariza D mengatakan, Bank sentral Amerika Serikat tersebut menggelar pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) guna membahas rencana kenaikan suku bunga.
Ekspektasi pasar tampaknya semakin bulat. The Fed akan mengerek suku bunga. Mengutip Bloomberg, tingkat probabilitas kenaikan bunga The Fed pada pertemuan FOMC yang dijadwalkan 15 Maret nanti sudah 100 persen.
"Kenaikan suku bunga diprediksikan ada di kisaran 0,25 persen. Pengaruh kenaikan suku bunga The Fed memang hanya sementara," katanya.
Dia menjelaskan, pada 17 Desember 2015, untuk pertama kalinya The Fed mengerek bunga 0 persen 0,25 persen jadi 0,25 persen 0,5 persen.
Sehari pasca keputusan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,92 persen. Tapi setelah itu, IHSG kembali bangkit.
Faktor pemicu The Fed kemungkinan menaikkan suku bunga hal ini berkaitan dengan kondisi pasar di AS cenderung positif. Jika suku bunga naik, asumsinya ekonomi USA mengalami pertumbuhan.
"Bila bunga tidak naik, berarti The Fed masih melihat ekonomi USA tidak ada perkembangan," imbuhnya.
Perkiraan pasar hari ini IHSG berpeluang konsolidasi Indeks Dow Jones melemah 0,1 persen pada perdagangan Senin waktu setempat. Sedangkan S&P 500 dan NASDAQ ditutup menguat masing-masing 0,04 persen dan 0,24 persen.
Pergerakan bursa saham Amerika cenderung terbatas menyusul aksi wait and see investor terhadap keputusan The Fed pada minggu ini. Sedangkan di Eropa, Euro Stoxx 600 menguat 0,38 persen didorong kenaikan saham pertambangan.
"Di pasar komoditas, harga WTI Crude kembali tertekan ke level USD 48,36 per barrel melemah 0,08 persen. Bursa Asia ditutup di teritori positif, seperti yang terlihat pada indeks Nikkei menguat 0,15 persen dan Shanghai Composite Index menguat 0,76 persen," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, IHSG juga ditutup menguat 0,35 persen kelevel 5.409,37, didorong penguatan delapan sektor yang terdapat di bursa. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor aneka industri, yaitu sebesar 1,03 persen.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 406,83 miliar di bursa saham. Sedangkan nilai tukar USD terhadap Rupiah ditutup menguat sebesar 0,15 persen ke level Rp 13.356 per USD.
"Kami memperkirakan IHSG akan cenderung bergerak konsolidasi hari ini, dengan saham pilihan kami hari ini adalah: BUMI, TRAM, GGRM, PTBA, ADRO, BBCA, WTON, dan BBTN," pungkasnya. (*)