Putri Tidur

Sindrom Kleine-Levin Diderita Echa Bisa Terjadi Karena Mutasi Gen Saat Pembuahan di Rahim

Kasus bocah perempuan penderita sindrom Kleine-Levin dari Banjarmasin, Echa, cukup menyita perhatian.

Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Eka Dinayanti
zoom-inlihat foto Sindrom Kleine-Levin Diderita Echa Bisa Terjadi Karena Mutasi Gen Saat Pembuahan di Rahim
istimewa
dr Lily Runtuwene

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus bocah perempuan penderita sindrom Kleine-Levin dari Banjarmasin, Echa, cukup menyita perhatian.

Masalahnya, ini kasus langka karena Echa bisa tidur berhari-hari dan bangun hanya untuk makan dan ke kamar mandi.

Saat ini, Echa berusia 13 tahun dan dia sudah sering seperti ini.

Menurut ilmu kesehatan, sindrom tersebut termasuk kelainan saraf yang langka.

Baca: Waduh! Jembatan Rusak Ini Masih Dilalui Pengendara Loksado, Apa Warga Tidak Takut Ya?

Dokter spesialis saraf RSUD Ulin Banjarmasin, dr Lily Runtuwene, mengatakan sindrom tersebut bisa terjadi disebabkan oleh mutasi gen dan itu adalah penyakit bawaan.

“Mutasi gen adalah perubahan gen yang seharusnya A jadi B. Itu biasanya terjadi saat pembuahan dalam rahim ketika ibunya mengandung anak penderita sindrom ini,” ucapnya, Minggu (22/10/2017).

Echa kena sindrom tidur
Echa kena sindrom tidur (facebook/Facebook/Moel Ya Lo Ve)

Gen bermutasi karena terinfeksi atau terpapar sinar radiasi.

Baca: 13 Hari Tidur Baru Bisa Bangun, Echa Disarankan Pindah SMP Terbuka

“Oleh sebab itu, bagi ibu hamil harus sangat berhati-hati, terutama sekali ketika usia kehamilan nol hingga tiga bulan saat janin masih dalam proses pembentukan,” urainya.

Penyebab lain dari mutasi gen adalah karena faktor luar seperti zat kimia dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi orangtuanya sehingga berpengaruh ke janin saat proses pembuahan.

Faktor lainnya bisa jadi karena gigitan lalat tsetse.

“Kasus gigitan lalat tsetse ini biasanya terjadi di Afrika. Lalatnya itu bisa mengisap darah korbannya, efek lanjutannya korban jadi tidur terus, menderita sindrom Kleine-Levin,” lanjutnya.

Terkait sindrom ini, karena kelainan bawaan lahir sehingga tak bisa disembuhkan, namun bisa diterapi dengan obat-obat khusus sehingga efek mengantuknya minimal bisa berkurang.

Karena adanya mutasi gen, biasanya hanya menimpa satu dari sekian banyak anak orangtuanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved