Berita Kabupaten Banjar

Hebat, Garuda Yaksa Siap Produksi Massal Alarm Infus Karya Santriwati Ponpes Darulhijrah

Khairudin mengaku sangat tertarik untuk memproduksi secara massal alat yang diciptakan Ristya Nada dan Auliana Salsabila Fitria.

Penulis: Hari Widodo | Editor: Elpianur Achmad
Ist
Dua Santri Darul Hijrah Putri itu berhasil meraih medali perak ajang nasional Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) 

BANJARMASINPOST. CO. ID. MARTAPURA - Masih ingat dengan Ristya Nada dan Auliana Salsabila Fitria yang membawakan Karya penelitian mereka yaitu Prototipe Alat Deteksi Infus Pasien Habis.

Alat yang diciptakan kedua Santri Darul Hijrah Putri itu berhasil meraih medali perak ajang nasional Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rupanya, peralatan yang diciptakan oleh kedua santri ini menarik perhatian Koperasi Garuda Yaksa Nusantara Cabang Banjar 1 untuk bisa memproduksi secara massal alat yang diciptakan kedua santriwati tersebut.

Baca: Konten GIF WhatsApp Mengandung Pornografi, Ternyata Menkominfo Rudiantara Sudah Tahu

Baca: MUI HST Tegaskan, Imunisasi Boleh Asal Bahan Vaksinnya Halal

Pembina Koperasi Garuda Yaksa Nusantara Cabang Banjar 1, Khairudin mengaku sangat tertarik untuk memproduksi secara massal alat yang diciptakan Ristya Nada dan Auliana Salsabila Fitria.

Menurutnya, alat ini sangat bermanfaat untuk perawatan di rumah sakit terutama pada saat malam hari.

"Pada malam hari kebiasaan keluarga pasien kerap tertidur begitu pula perawat sehingga sering terjadi infus habis. Makanya, kami sangat tertarik untuk memfasilitasi memproduksi alat alarm infus ini," katanya.

Baca: Oknum Guru Tinju Siswa Bertubi-Tubi, Korban Pingsan dan Dilarikan ke Puskesmas, Begini Kondisinya

Menurutnya, dengan diproduksi secara massal biaya pembuatan alarm infus ini bisa lebih murah. Saat ini, tenaga dan peralatan untuk produksi alat tersebut siap. Tim elektronik sudah siap untuk itu.

"Tinggal pembacaraan saja dengan pihak pondok pesantren. Nanti, kita atur kerjasamanya mungkin dalam bentuk royalti," ujar Khairudin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved