Berita Kotabaru
Nelayan Kotabaru Bingung Melaut, Alat Tangkap Pengganti dari DKP Tidak Sesuai Spesifikasi Kapal
Pasalnya alat tangkap diberikan jenis jaring laut, sementara tidak sepadan dengan perahu (balapan) mereka miliki.
Penulis: Herliansyah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Selain ribuan nelayan tradisional lampara dasar atau trawl mini belum tercatat di Kementerian Kelautan sebagai penerima bantuan alat pengganti, persoalan lain menggelayuti mereka yang sudah menerima bantuan.
Dari 1.066 nelayan di Desa Rampa dan Perumnas Rampa Baru sudah menerima bantuan berdasar catatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru, banyak di antaranya yang menerima bantuan alat tangkap tidak sesuai diinginkan.
Akibatnya alat tangkap tidak bisa digunakan. Pasalnya alat tangkap diberikan jenis jaring laut, sementara tidak sepadan dengan perahu (balapan) mereka miliki.
"Kalau alat tangkap ini sih cocok untuk di perairan lepas, beberapa puluh mil laut. Mana sesuai dengan perahu kami. Itu cocoknya perahu 5 GT ke atas atau kapasitasnya dua ton ke atas," ujar Rusdi salah seorang nelayan.
Baca: Gawat, 3.344 Nelayan Belum Terdata di Kementerian Penerima Bantuan Alat Tangkap Pengganti
Menurut Rusdi, ia memastikan alat tangkap itu tidak bisa digunakan. Karena tidak sesuai dengan kondisi perahu mereka miliki, padahal saat pendataan telah disebut jenis dan ukuran mata jaring.
"Sudah ditulis saat pendataan ukuran mata jaring 2,5 inc. Tapi yang diberikan malah lain. Sudah ditanyakan ke petugas yang membagi waktu itu, bilangnya ambil yang ini dulu," ucapnya, kemarin.
Rusdi menambahkan, sangat disayangkan bila alat tangkap tidak bisa digunakan. Sebab selain ia, ada dua kerabatnya yang menerima bantuan tidak sesuai kebutuhan.
Baca: Warga Halong Waswas, Anjing Liar Makin Ganas, Dua Bocah Alami Luka Akibat Diserang
"Untuk kami di sini saja jumlahnya 33 set untuk tiga orang. Masing-masing dapat 11 set. Belum lagi nelayan yang lain mungkin," jelasnya.
Hanaf, nelayan lainnya yang menerima bantuan alat tangkap tidak sesuai, mengaku bingung untuk menggunakan alat tangkap tersebut.
"Selain kami, ada juga teman yang mengembalikan karena tidak sesuai yang diingini. Tapi tidak ada penggantinya," ungkap Hanaf.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru Muchran Rasyid mengatakan, kepada nelayan yang menerima alat tidak sesuai agar mendata dan menyampaikannya ke instansi.
Baca: Soto Banjar ini punya citarasa Janda rasa perawan, gurih banget
Menurut Muchran, data nantinya akan disampaikan ke pihak Departemen Kementerian dan Kelautan Pusat.
