Berita Kotabaru
Sisa Tiga Hari, Khairian Berharap Pekerjaan Perluasan Kawasan Siringlaut Bisa Terkejar
Proyek perluasan area Siringlaut terus digenjot. Mengingat waktu pelaksanaan berakhir 25 Desember tersisa tiga hari lagi.
Penulis: Herliansyah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Proyek perluasan area Siringlaut terus digenjot. Mengingat waktu pelaksanaan berakhir 25 Desember tersisa tiga hari lagi. Kondisi ini setidaknya mengundang kecemasan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotabaru.
Sementata pekerjaan pengecoran lantai batonisasi baru lebih kurang 60 persen dilaksanakan. Mengundang kecemasan pihak Disbudpar Kotabaru, karena masih ada sedikit besi cor yang belum sempurna.
"Besikan hampir selesai. Tinggal langkah-langkah percepatan, misalkan penambahan armada dan orang (pekerja). Karena di 90 persen lokasi sudah siap cor," kata Kepala Disbudpar Khairian Anshari, Kamis (21/12/2017).
Baca: Shafa Aliya Masih Pendam Kecewa Terhadap Jennifer Dunn? Di Hari Ulang Tahunnya Lakukan Ini
Menurut Khirian, menggenjot percepatan pekerjaan bisa tercapai 100 persen. Pihaknya, hampir setiap waktu melakukan pengecekan ke lokasi yang hanya beberapa ratus meter dari kantor Pemkab Kotabaru.
Namun tidak cukup hanya penambahan armada dan pekerja. Tapi pekerjaan juga harus ada perlakuan khusus, seperti dilakukan lembur. Sehingga bisa terkejar.
"Karena evaluasi kami pengecoran ini kan sudah mencapai 60 persen lebih dilihat secara kasat mata," katanya.
Kemajuan fisik pekerjaan sudah dikerjakan (pengecoran) dalam waktu lebih kurang seminggu, dengan kekuatan enam sampai delapan unit mixer perhari.
Tentunya bila kekuatan armada tersebut bisa dilipatgandakan (tambah), dipastikan sisa pekerjaan dapat terkejar.
"Kami memantau komitmen kontraktor seperti apa. Makanya kami tidak henti-hentinya di lapangan. Dan, merapatkan langkah-langkah apa yang perlu diambil," ucapnya.
Baca: HST Masih Butuh 504 Lebih CPNS, Sejak Moratorium 2011, Ini Faktanya
Disinggung adanya salah satu pekerjaan yang menyita waktu, karena dilakukan secara manual. Semen cor harus dipindahkan ke mobil pikup karena mobil mixer tidak bisa naik ke lokasi.
Dijelaskan Khairian, bukan pekerjaan dilakukan secara manual. Akan tetapi sistem transfer yang tidak menggunakan pompa. Tidak menggunakan langsung dari mixer ke lokasi, tapi diangkut dengan armada pikup.
"Bukan pembuatan betonya manual tapi sistem trasfernya saja. Seakan -akan dua kali kerja padahal tidak sis sebenarnya," jelasnya.
Kalau masih dengan cara itu apakah masih terkejar? Ditambahkan Khairian melalui Kepala Bidang Destinasi Ary Mardani, mengakui dengan waktu tersisa tinggal berapa hari lagi, pihaknya tetap optimitis.
"Optimistis pasti. Ini sekarang masih berupaya langkah-langkah apa. Kalau di lapangan berusaha terus agar bisa selesai 100 persen," ucap Ary.
Ary belum bisa memastikan apakan akan dilakukan perpanjangan kontrak (adendum) jika pekerjaan tidak selesai.
"Masih dikomunikasikan dengan kontraktor," tandasnya.(*)
