Berita Kotabaru
Tak Cocok di Perairan Selat, Alat Tangkap Bantuan Pusat Mubazir, Ini Keinginan Nelayan
Alat tangkap bantuan pemerintah pusat kepada nelayan tradisional di Desa Rampa, Perumnas Rampa Baru terkesan mubazir.
Penulis: Herliansyah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Alat tangkap bantuan pemerintah pusat kepada nelayan tradisional di Desa Rampa, Perumnas Rampa Baru terkesan mubazir. Alat tangkap jenis gilnet milinium tidak bisa digunakan nelayan, terpaksa ditumpuk di depan rumah.
Sebagian besar nelayan tidak bisa menggunakan alat tangkap bantuan pemerintah pusat, sebagai pengganti pengoperasian Lampara Dasar selain tidak sesuai kapasitas perahu.
Namun seperti diketahui ukuran mata gilnet milenium lebih besar, hanya cocok digunakan untuk wilayah tangkapan di perairan dalam. Tidak bisa dipakai di perairan selat.
Baca: 100 Hari Kerja Anies-Sandi, Bentuk KPK untuk Antisipasi Korupsi Secara Sistematis
Baca: Menikah Dengan Vicky Prasetyo, Angel Lelga Bilang Tak Mau Lagi Membahas Aman Jagau, Kenapa ya?
Baca: Kenapa SBY Tak Datang Melayat Sys NS Meninggal, Ternyata Begini Alasannya
Tidak hanya itu, kendati ada beberapa nelayan sempat mencoba menggunakan. Kini tidak lagi dipakai, sebab selain membuat sarat perahu. Alat tangkap tersebut tidak memperoleh hasil diharapkan nelayan.
"Karena hasilnya tidak memuaskan dan hanya membuat sarat perahu. Kini tidak dipakai lagi. Ditumpuk di depan di teras rumah," kata Burhan salah seorang nelayan di Desa Rampa, Rabu (24/1/2018).
Menurut Burhan, nelayan terpaksa menumpuknya di depan rumah. Tidak ada pilihan lain, sementara mereka tidak berani menjual khawatir diproses hukum.
"Karena tidak berani menjual, ya ditumpuk saja. Apalagi mengetahui kalau menjual alat tangkap bantuan bisa ditangkap," ungkapnya.
Baca: Sadis, Ditegur Gara-gara Sering Bolos Pelajar Tembak Mati Kepala Sekolahnya
Diakui Burhan, sebenarnya ada keinginan nelayan menjual alat tangkap tersebut. Namun bukan digunakan untuk keperluan mencukupi kebutuhan, tapi uang dibelikan trammel net (gondrong).
Alasannya karena beberapa nelayan sudah mencoba trammel net dan hasil tangkapannya cukup memuaskan.
"Lumayan hasilnya. Pas kebetulan musim udang berapa minggu tadi. Makanya mau mengganti dengan gondrong," bebernya.(*)
