Masjid Tertua di Tabalong

Unik, Ada Sejumlah Barang Asli Peninggalan di Masjid Pusaka, Ini Cerita Asal Mula Keberadaannya

Kemudian juga ada ukiran yang ada dibagian mimbar untuk khatib, tiang guru, dan tangga di tengah ruang induk.

Penulis: Dony Usman | Editor: Elpianur Achmad
Istimewa/Dinas Pariwisata Tabalong
Dua kendi unik peninggalan suku Dayak di Masjid Pusaka Banua Lawas Tabalong. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Selain tak memindahkan lokasi dari awal berdiri, di Masjid Pusaka Banua Lawas kecamatan Banua Lawas, Tabalong, juga masih terdapat benda-benda yang ada sejak awal.

Untuk benda yang masih ada dari tahun 1625 hingga sekarang adalah beduk dan petaka masjid.

Kemudian juga ada ukiran yang ada dibagian mimbar untuk khatib, tiang guru, dan tangga di tengah ruang induk.

"Tangga itu juga ada sejak 1625 dan hanya dilakukan tambal sulam," kata Jupel Masjid Pusaka, Misran.

Tangga tersebut merupalan jalan untuk naik ke ruang khusus di bagian atas masjid yang dulunya digunakan untuk tempat mengumandangkan azan.

Baca: Masjid Tertua di Tabalong Ini Dibangun Sejak Tahun 1625, Ternyata Dulunya Rumah Adat Suku Dayak

"Sampai sekarang masih ada dan tetap bisa dinaiki sampai ke ruangan yang ada di atas," ucapnya.

Penampakan bagian dalam Masjid Pusaka Banua Lawas Tabalong
Penampakan bagian dalam Masjid Pusaka Banua Lawas Tabalong (banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Untuk tiang tangga sendiri dari cerita yang ada, imbuhnya, awalnya menggunakan pohon yang tumbuh.

Pohon yang digunakan disebut pohon Sirang, semacam pohon kelapa tapi tidak bisa berbuah.

"Pohon tumbuh itulah yang kemudian dipangkas dan menjadi tiang," ujarnya.

Baca: Lima Kali Renovasi, Bentuknya Masjid Pusaka tak Banyak Diubah, Ini Makna 17 Tiang Guru

Selain benda-benda asli dari pertama masjid dibangun, saat ini juga masih ada dua buah kendi yang usianya lebih tua karena merupakan peninggalan suku Dayak.

Masjid Pusaka di Desa Banua Lawas, kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong.
Masjid Pusaka di Desa Banua Lawas, kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Dua kendi itu sendiri sangat terawat karena dibuatkan tempat khusus dan masih berfungsi untuk menyimpan air.

Air di dalam kendi ini banyak digunakan pengunjung yang datang, baik untuk membasuh wajah dan memandikan anak.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved