Teror Buaya Sungai Mentaya
Meski Ada Teror Buaya Muara, Pulau Hanaut Bisa Jadi Kawasan Konservasi dan Wisata
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Nurul Edy, juga mengakui kerawanan serangan buaya
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST,CO.ID, SAMPIT - Kerawanan serangan buaya di Sungai Mentaya, khususnya sekitar Pulau Hanaut dan Pulau Lepeh yang lokasinya ada di tengah Sungai Mentaya sekitar Samuda dan Desa Pulau Hanaut juga menjadi perhatian Pemprov Kalteng.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Nurul Edy, juga mengakui kerawanan serangan buaya yang menghuni dua pulau tersebut, apalagi sudah banyak korban akibat serangan tersebut.
Baca: Ratusan Buaya Penangkaran Jhonlin Lestari Dikhawatirkan Lepas Akibat Banjir, Ini Kata BKSDA Kalsel
Nurul Edy yang juga adalah warga Kotim ini mengaku melihat sendiri ada buaya yang berseliweran di Sungai Mentaya saat dia menyeberang ke Desa Pulau Hanaut untuk menghadiri satu acara keluarga.
"Ya benar, belum lama tadi saya sempat menyeberang sungai mentaya untuk acara keluarga, saya tengok di sungai itu ada buaya yanv lewat seperti tidak takut dengan kelotok atau kapal yang lewat, ini sangat bahaya jika dibiarkan," ujarnya.
Baca: Jadi Pemandangan Biasa Buaya Raksasa Berseliweran di Sungai Sekitar Rumah Warga di Kotim
Edy mengusulkan agar Pulau Lepeh dan Pulau Hanaut yang jadi lokasi habitat buaya agar dibangun tembok khusus untuk jadi tempat penangkaran buaya, pulau itu hatuanya di tutup sehingga dijadikan khusus tempat hidup buaya.
"Ada lokasi khusus untuk penangkarannya di dalam pulau itu, sehingga buaya tidak berkeliaran seperti sekarang dan mengganggu warga, jika itu bisa kan,tentu pulau itu nantinta akan bisa jadi lokasi wisata," ujarnya.
(www.banjarmasinpost.co.id/faturahman)
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Nurul Edy.
