Pemilu 2019
Ketika SBY Minta Maaf ke Presiden Jokowi Soal Cuitan Andi Arief Sebut Jaksa Agung Alat Politik
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak bereaksi terkait ulah salah satu kadernya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak bereaksi terkait ulah salah satu kadernya.
Bahkan, SBY sampai mengucap minta maaf kepada Presiden Joko Widodo melalui akun twitter miliknya.
Adalah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief yang awalnya menyebut Kejaksaan Agung sudah menjadi alat politik dari Partai Nasdem.
Hal ini disampaikan Andi lewat akun twitternya @AndiArief, Jumat (28/9/2018), menanggapi pindahnya Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lumentut ke partai pimpinan Surya Paloh.
Baca: Penjelasan Resmi BMKG dan BNPB Terkait Gempa Bermagnitudo 7,7 SR di Donggala Sulteng
Demokrat menduga pindahnya Vicky ke Nasdem karena kasus hukum yang menjeratnya di Kejaksaan Agung, yang dipimpin HM Prasetyo, mantan anggota DPR dari Fraksi Nasdem.
Andi juga mempertanyakan apakah Presiden Jokowi mengetahui mengenai hal ini.
"Jokowi ini tahu apa pura2 gak tahu atau malah terlibat dalam urusan abuse of power jaksa agung yang menjadi ketua DPD Nasdem propinsi kejaksaan?" tulis Andi.
"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal jaksa agung jadi alat politik Nasdem, saya menyerukan #2018gantipresiden," tambah dia.
Baca: Kisah Pendaftar CPNS 2018 di Barabai yang Buat Surat Terbuka ke BKN Soal Sulit Akses sscn.bkn.go.id
"Jokowi, kejaksaan dan Nasdem apa harus menunggu SBY menyerukan rakyat turun ke jalan untuk mengakhiri kebobrokan hukum yang digunakan untuk politik?" kicau Andi.
Tak menunggu waktu lama, kicauan Andi itu langsung ditanggapi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, juga melalui akun Twitter.
SBY meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung HM Prasetyo. "Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras *SBY*" kicau SBY lewat akun twitter @SBYudhoyono.
Menurut SBY, pernyataan spontan Andi Arief itu berlebihan dan mungkin membuat tak nyaman Presiden Jokowi dan Prasetyo.
"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yg tidak terima partai & pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem *SBY*" tulis SBY.
Baca: Ini Daftar Para Jenderal dan Tugasnya di Tim Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019
Menurut SBY, penjaketan Vicky dengan jaket Partai Nasdem semalam, memang sangat melukai perasaan seluruh kader Demokrat.
Meskipun SBY yakin Jokowi tidak tahu-menahu mengenai hal ini, namun ia meyakini Jokowi pasti bisa merasakan perasaan kader Demokrat.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											