Pilpres 2019

Reaksi Partai Demokrat Usai Dapat Kebohongan Award Karena Hoaks Surat Suara Pilpres Andi Arief

Reaksi Partai Demokrat Usai Dapat Kebohongan Award Karena Hoaks Surat Suara Pilpres Andi Arief

Editor: Rendy Nicko
TRIBUNNEWS.COM/ILHAM RIAN PRATAMA
Kadiv Humas dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Reaksi tak terduga Partai Demokrat ditunjukkan usai mendapat Kebohongan Award yang dikirimkan oleh Partai Solidaritas Indonesia.

Penghargaan berupa piala dan piagam itu sebelumnya dikirim oleh PSI ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang.

Itu adalah penghargaan untuk Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang dianggap telah menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara Pilpres 2019 tercoblos di Tanjung Priok.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pihaknya langsung membuang piala dan piagam itu setibanya di Kantor DPP Demokrat, siang tadi.

Baca: Resmi! Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Ini Daftar Harga BBM untuk Jabodetabek

Baca: Fahri Hamzah Sebut Jokowi & Prabowo Seri Soal HAM, Prediksi Debat Pilpres 2019 Lebih Seru

Baca: Jodoh Syahrini Sudah Ada! Makin Santer Disebut Dekat dengan Mantan Luna Maya, Reino Barack?

Baca: Resmi Pacaran! Ammar Zoni dan Irish Bella Akhirnya Akui Punya Hubungan Spesial

Lewat akun Twitternya, Ferdinand turut mengunggah video singkat yang menunjukkan piala dan piagam itu berada di tong sampah.

"Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Jumat sore.

Ferdinand menilai langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.

Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Proses hukum masih berjalan di kepolisian.

Menurut Ferdinand, Demokrat berniat melaporkan fitnah ini ke polisi.

"Award ini akan kami jadikan barang bukti laporan ke polisi karena ini pidana. Menuduh orang dalam sertifikat itu sebagai pembohong padahal belum ada keputusan pengadilan yang inkrah," kata Ferdinand.

Andi Arief sebelumnya telah membantah ia menyebarkan hoaks terkait informasi adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Andi mengatakan, yang disampaikannya hanya imbauan untuk dilakukan pengecekan. Dia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menudingnya atas hal ini.

Selain kepada Andi Arief, PSI juga memberikan kebohongan award kepada pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Indra Sjafri Umumkan Susunan Tim Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Ternyata dari Barito Putera

Baca: Jadwal Pelaksanaan Puncak Haul Guru Sekumpul Ke-14, Ini Syarat dan Ketentuan dari Panitia

Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019 karena menyebut selang darah di RSCM dipakai 40 kali.

Faktanya, RSCM sudah membantah dan menyatakan selang itu hanya dipakai sekali.

Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019 karena menyebut Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.

Namun dalam kenyataannya, ada pinjaman yang dilakukan untuk membiayai pembangunan tol tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Buang Kebohongan Award dari PSI ke Tong Sampah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved