Berita Banjarmasin
Berikut Jumlah Serta Penyebab Kematian Personel Polda Kalsel, Ternyata Akibat Penyakit Mematikan Ini
Baru-baru tadi Biddokkes Polda Kalsel menggelar monitor evaluasi (Monev) kinerjanya bersama Rumah Sakit Bhayangkara di Aula Mathilda Batlayeri Polda K
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Baru-baru tadi Biddokkes Polda Kalsel menggelar monitor evaluasi (Monev) kinerjanya bersama Rumah Sakit Bhayangkara di Aula Mathilda Batlayeri Polda Kalsel.
Berbagai macam persoalan pun dipaparkan baik guna mengevaluasi kinerja tahun sebelum maupun akan datang guna meningkat .
Dan salah satu yang menjadi target dari evaluasi kinerja tersebut pada 2019 mendatang, mereka berusaha meningkatkan kesehatan personel Polda Kalsel.
Pasalnya, menurut Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn ZH MARS, MH, Kes, meski jumlah kematian anggota kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan sepanjang 2018 mengalami penurunan.
Baca: Viral di Tapin, Pencuri Bawa Dua Helm Jamaah Masjid Agung Humasa, Korbannya Hakim Pengadilan Agama
Baca: Respons Alvin Faiz Saat Ditanya Tak Posting Jokowi Jenguk Ustadz Arifin Ilham di Instagram
Baca: Ini Alasan Jacksen Rekrut eks Semen Padang Mahrus Bachtiar Gabung Barito Putera di Liga 1 2019
Namun masih tingginya jumlah anggota yang meninggal dunia lantaran terserang jantung, serta faktor lainnya tentu menjadi perhatian serius Biddokkes Polda Kalsel pada 2019 mendatang guna mengantisipasinya.
" Iya, karena dari 31 personel yang telah meninggal dunia pada 2018 lalu, sebesar 32,2 persen atau 10 orang dikarenakan terserang jantung," jelasnya.
Sehingga tak heran satu diantaranya, bentuk upaya Biddokkes Polda Kalsel tersebut, mereka berencana akan menggalakkan program 10 ribu langkah setiap hari kepada seluruh anggota. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena jantung.
"Ya, karena dengan 10 ribu langkah setiap hari, maka badan akan lebih bugar. 10 ribu langkah itu, bila kami hitung sama dengan jalan biasa selama sekitar 1 1/2 jam, jarak antara 6,5 hingga 7 kilometer, kalori yang hilang sekitar 400 sampai 500. Atau sama juga bila kita makan tiga kali sehari, terasa hanya dua kali saja, " jelasnya.
Baca: Alfatih Mendadak Terserang Diare, Pemulangan ke Kantor Perwakilan Banjar di Jakarta Tertunda
Baca: UMKM Ditampung di Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Ini Tujuannya
Selain faktor penyakit jantung, penyebab lain meninggal dunianya sejumlah personel Polda Kalsel sepanjang 2018, juga ada dikarenakan diabetes.
Penyakit ini menempati peringkat dua sebagai pembunuh terbanyak para abdi negara di jajaran Polda Kalsel meninggal dunia atau sebanyak 12,9 persen atau empat orang.
Selanjutnya diikuti faktor kecelakaan sebanyak 9,6 persen atau sebanyak 3 orang, penderita kanker sebanyak 9,6 persen atau 3 orang, stroke 6,4 persen atau sebanyak dua orang, Apendik dan sinucitis masing-masing 6,4 persen atau sebanyak dua.
Sedangkan yang terakhir, faktor meninggal dunia akibat pengaruh kelelahan, Gastritis Kronis, Paru-paru dan Tenggelam, yang masing-masing sebesar 3,2 persen atau sebanyak 1 orang. (banjarmasinpost.co.id /Ahmad Rizki Abdul Gani)
