Supermoon

Supermoon Mulai Terjadi Malam Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hingga 22 Januari

Supermoon Mulai Terjadi Malam Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hingga 22 Januari

Editor: Restudia
tribun bali
Supermoon terlihat di Austria, 10 Agustus 2014. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Seiring dengan terjadinya fenomena Supermoon, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memberikan peringatan dini mengenai pasang maksimum air laut di beberapa wilayah Indonesia untuk beberapa hari ke depan.

Peringatan dini BMKG seiring adanya fenomena Supermoon berlaku mulai Sabtu (19/1/2019) hingga Selasa (22/1/2019).

Kondisi pasang maksimum air laut ini disebutkan karena adanya fenomena supermoon (posisi perigee atau jarak terdekat bulan terhadap bumi) disertai dengan bulan purnama.

Adapun wilayah tersebut antara lain:

  1. Pesisir utara Jakarta
  2. Pesisir utara Jawa Tengah
  3. Pesisir utara Jawa Timur
  4. Pesisir Cilacap Pesisir
  5. Tanjung Benoa, Bali
  6. Pesisir Kalimantan Barat
  7. Pesisir Makassar

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap fenomena alam ini.

Menurut BMKG, kondisi ini juga dapat berdampak terhadap terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi BMKG atau situs maritim BMKG, media sosial BMKG, dan aplikasi BMKG yang dapat diunduh di smartphone.

Peringatan pasang maksimum ini juga disampaikan pihak BMKG melalui akun resmi Intsgramnya, @infobmkg, sebagai berikut:

BMKG menjelaskan, supermoon merupakan fenomena di mana bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi atau disebut dengan posisi perige.

Istilah supermoon, blood moon, dan blue moon tengah menjadi kontroversi di dunia astronomi.

Rukman Nugraha, peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), misalnya, berpendapat bahwa fenomena pada Rabu malam (31/1/2018) disebut gerhana bulan total perige saja.

Kini, astrolog yang mencetuskan istilah supermoon angkat bicara.

Dilansir dari The Atlantic, Rabu (30/1/2018), Richard Nolle yang seorang astrolog asal Tempe, Arizona berkata bahwa dia pertama kali memiliki ide tersebut pada tahun 1979.

Nolle kemudian memakainya di artikel berjudul Dell Horoscope yang terbit pada tahun 1980-an di sebuah majalah horoskop.

Pesawat jet terbang melintasi supermoon dalam perjalanan ke Bandara Heathrow di London. (Adrian Dennis/AFP/Getty Images via National Geographic)
Pesawat jet terbang melintasi supermoon dalam perjalanan ke Bandara Heathrow di London. (Adrian Dennis/AFP/Getty Images via National Geographic) (Adrian Dennis/AFP/Getty Images via National Geographic)

Alasan Nolle adalah untuk memudahkan orang ketika ingin menjelaskan tentang peristiwa gerhana bulan yang terjadi ketika posisi bulan berada di titik orbitnya yang terdekat dengan Bumi (Perigee Syzgy).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved