Berita Banjarmasin
Driver Ojek Online Kota Banjarmasin Ini Bersyukur Tarif Naik, Pengguna Jasa Justru Keberatan
Selaku pengemudi Ojol di wilayah Banjarmasin, Grace Sita mengaku keputusan dari pemerintah menaikkan besaran tarif Ojol sangat disyukurinya.
Penulis: Mariana | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebagai pelanggan setia, Annisa (39) mengaku keberatan atas rencana naiknya tarif ojek online (Ojol). Pasalnya, warga Banjarmasin ini menggunakan fasilitas Ojol setiap hari untuk antar jemput anaknya.
Anak pertamanya bersekolah di SMAN 1 Banjarmasin, harus menempuh sekitar 2 km lebih dari tempat tinggalnya yang beralamat di Jalan Pekauman. Estimasi pembayaran per hari diakuinya mulai Rp 12.000-16.000.
"Sekali berangkat itu biasanya Rp 6.000-8.000, kalau ada promo bisa lebih murah lagi. Kalau dinaikin harganya sama saja dengan ojek pengkolan, tidak bisa menghemat lagi kalau seperti itu," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Dia pun lebih memilih mengantar jemput anaknya di sela kesibukan bekerja sebagai pedagang baju anak-anak di Pasar Pekauman, Banjarmasin. Menurutnya jika tarif tersebut resmi dinaikkan pada Mei nanti, lebih hemat menggunakan kendaraan pribadi daripada via Ojol.
Selaku pengemudi Ojol di wilayah Banjarmasin, Grace Sita mengaku keputusan dari pemerintah menaikkan besaran tarif Ojol sangat disyukurinya.
Baca: Ada Tambahan Dua Armada Kapal Distribusi, Hiswana Migas Kalsel Optimistis Harga LPG Kalsel Stabil
Baca: Kejaksaan Negeri Batola Selamatkan Rp 615 Juta Uang Negara
Baca: BREAKING NEWS : Hanya Selang Sehari, Terjadi Lagi Kebakaran di Jalan Gandaria Banjarmasin
"Kenaikan tarif dari Kemenhub sudah adil dari berbagai pihak. Soalnya ada undang-undang yang mengikat jadi dari pihak perusahaan tidak akan semena-mena memainkan tarif," tuturnya.
Selain itu, dia juga mengapresiasi tindakan pemerintah yang masih mempedulikan nasib driver-driver Ojol. Dia mengaku makin semangat narik ojek, karena lumayan menjanjikan penghasilannya.
Pundi-pundi uang pun diyakininya dapat mengalir lebih banyak begitu pula dengan poin yang didapatkan, kendati demikian menurutnya poin untuk wilayah Kalsel sudah cukup bagus.
"Saran buat pemerintah agar driver Ojol juga diberi keringanan dan jaminan di bidang kesehatan, dan buat masyarakat pengguna jasa Ojol agar jadi pengguna yang cerdas dan punya hati nurani. Kami driver Ojol pasti akan memberikan pelayanan terbaik," tukasnya.
Sementara itu, Ojol lokal, Kulir Jasabanjar mengaku tidak terpengaruh dengan peraturan dari Kementerian Perhubungan yang memberikan batas atas dan bawah tarif Ojol.
Owner Kulir Jasabanjar, Ramdi Murdana mengatakan, saat ini pihaknya fokus ke kulir food saja, dengan taruf normal wilayah Banjarmasin yakni Rp 15.000.
Baca: Truk Vs Pikup Adu Kuat di Jalan Trans Kalsel-Kaltim Tanahbumbu, Sopir Pikup Sempat Terjepit di Kabin
Baca: Link Live Streaming TVRI Garuda Select Vs Dover FC U-20 di Inggris, Lawan Charlton Athletic Ditunda!
Baca: Kebakaran di Jalan Gandaria Banjarmasin Timur Berhasil Dipadamkan, BPK Lakukan Pembasahan
"Adanya peraturan tersebut tidak berpengaruh bagi kami selaku ojek online lokal. Karena kami sudah punya tarif minimum dari awal berdiri 2016 lalu," jelasnya.
Strategi menghadapi persaingan Ojol nasional yakni dengan memberikan layanan box delivery, sehingga makanan atau barang yang dibawa terlindung dari debu dan hujan.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan telah menentukan besaran tarif Ojol. Penetapan tarif dibagi menjadi tiga zona. Sistem zonasi terdiri dari Zona I yang meliputi Sumatra, Jawa selain Jabodetabek, dan Bali. Zona II terdiri dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Sementara itu, Zona III terdiri dari Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Untuk tarif batas bawah Zona III Rp 2.100 dan tarif batas atasnya Rp 2.600. Adapun biaya jasa minimal Rp 7.000 hingga Rp 10.000. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
