Berita Kabupaten Banjar

Padi Unggul Serasi Lenyap Lalu Muncul Padi Jenis Lokal, Terungkap 5 Fakta Tentang Padi Serasi

Tanaman padi unggul varitas Inpara 3 yang ditanam di lokasi Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2018 lalu di Desa Tajaulandung

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Didik Triomarsidi
Abdullah untuk Banjarmasinpost.co.id
Mentan Arman Sulaiman live bersama reporter ternama Desy Anwar saat mencanangkan Program Serasi 2018 di Tajaulandung pada 18 Desember 2018 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Tanaman padi unggul varitas Inpara 3 yang ditanam di lokasi Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2018 lalu di Desa Tajaulandung, Kecamatan Sungaitabuk, Kabupaten Banjar, kini tak berbekas lagi.

Petani setempat telah 'menggilasnya' dan menggantikannya dengan tanaman padi lokal. Hal ini mereka lakukan karena pertumbuhan padi unggul tersebut kurang baik (tak merata) dan saat ini telah tiba musim tanam padi lokal.

"Ya soalnya kalau tetap diteruskan belum tentu ada hasilnya. Sementara sekarang sudah waktu tanam padi lokal. Jadi, ya kami para petani di Tajaulandung terpaksa merobohkan padi unggul itu dan kemudian kami tanami padi taun (lokal)," ucap Abdullah, ketua Kelompok Tani Handil Kiai, Tajaulandung, Rabu (03/04/2019).

Ia menuturkan luasan tanam padi unggul itu pun juga tak luas, cuma sekitar tiga atau lima hektare di rei 3.

Penanamannya kala itu (Januari 2019) tersendat dan terkendala karena tingginya intensitas curah hujan, sementara pola tanam Serasi mengharuskan secara Tabela (tanam benih langsung) dengan cara ditebar.

Cara tanam tersebut mempersyaratkan kondisi lahan minim air atau macak-macak. Itu sebabnya lahan di rei lainnya yang diplot untuk lokasi Serasi 2018 tak tertanami karena tingginya genangan air.

Baca: Jelang Pencoblosan Pilpres 2019, Survei Roy Morgan: Suara Prabowo-Sandi Terus Kejar Jokowi-Amin

Baca: Wih Keren! Begini Penampakan Seragam Game of Thrones Kalau di Dunia Sepak Bola, Mana Pilihan Kamu?

Baca: Sahabat Luna Maya Bongkar Makna Cincin yang Dituding Mantan Reino Barack Sindir Syahrini

Gagal Malah Diperluas

Namun meski program Serasi 2018 tak terlaksana lancar, namun Kementerian Pertanian (Kementan) tetap melanjutkan program tersebut tahun ini (2019).

Sebaliknya, area dan sebarannya justru diperluas. Jika pada 2018 cuma seluas 200 hektare di Kabupaten Banjar, maka pada program Serasi 2019 diperluas menjadi 250 ribu hektare.

Sebarannya pun juga diperluas, selain di Banjar (40 ribu ha), juga di Kabupaten Baritokuala (100 ribu ha), Tapin 35 ribu ha, Tanahlaut 30 ribu ha, Hulu Sungai Selatan 30 ribu ha, dan Hulu Sungai Utara 20nribu ha.

Kini, kalangan petani di Kabupaten Banjar masih terkesan wait and see. Pasalnya, terutama mereka yang pernah terlibat pada Serasi 2018 merasakan langsung betapa besarnya kendala yang dihadapi.

Terutama faktor alam yakni tingginya curah hujan yang selalu menenggelamkan hamparan sawah mereka.

Namun mereka umumnya mendukung program tersebut karena tujuannya baik yakni meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Tapi, mereka mempersyaratkan beberapa hal.

Paling utama, pelaksanaan program Serasi tersebut dikehendaki setelah panen musim padi lokal yakni sekitar bulan September-Oktober.

Turun-temurun Padi Lokal

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved