Berita Kabupaten Banjar

Padi Unggul Serasi Lenyap Lalu Muncul Padi Jenis Lokal, Terungkap 5 Fakta Tentang Padi Serasi

Tanaman padi unggul varitas Inpara 3 yang ditanam di lokasi Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2018 lalu di Desa Tajaulandung

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Didik Triomarsidi
Abdullah untuk Banjarmasinpost.co.id
Mentan Arman Sulaiman live bersama reporter ternama Desy Anwar saat mencanangkan Program Serasi 2018 di Tajaulandung pada 18 Desember 2018 lalu. 

Namun di sisi lain petani juga tak ingin program tersebut berbenturan dengan aktivitas usahatani yang selama ini telah berjalan turun temurun.

"Persoalannya cuma terletak pada pemilihan waktu pelaksanaannnya saja. Karena itu pada program Serasi tahap kedua tahun ini, pelaksanaanya nanti harus setelah musim panen padi lokal," tegas Abdullah.

Teknis Penaburan Benih

Teknis penaburan benih, sebutnya, juga perlu disempurnakan. Berdasar pengalaman penaburan benih langsung (tabela) pada program Serasi 2018 lalu, pertumbuhan padi unggul tidak merata. Ini antara lain disebabkan tegakan antarrumpun sangat dekat (mepet).

"Itu berdampak terhadap sulitnya anakan tumbuh karena tidak cukup ruang. Akhirnya tegakan rumpunnya ramping dan hanya meninggi sehingga mudah roboh," sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah memperbaiki tanggul atau saliran air di lokasi program Serasi.

Tujuannya agar air dapat diatur sehingga saat penghujan risiko banjir bisa diminamalisasi dan sebaliknya saat kemarau tidak terlalu kekeringan.

"Kemudian Sungai Sutun yang ada di desa kami juga perlu dikeruk karema kondisi saat ini makin dangkal," tandas Abdullah.

Petani lainnya, Nasrudin mengatakan selama ini akibat dangkalnya sungai tersebut, pada musim penghujan selalu menumpuk di Tajaulandung dan desa sekitarnya termasuk di Sungairangas.

"Airnya tak bisa keluar karena hingga simpang lima dangkal sejauh sekitar delapan kilometer. Kalau dikeruk, airnya bisa mengalir dan keluar ke laut melalui Jejangkit (Batola)," sebutnya.

Ditegaskannya, jika tata air dibenahi, penanaman padi unggul bisa berhasil. Petani pun akan antusias karena risiko kegagalan mengecil.

Kurang Sosialisasi

Guna meningkatkan pemahaman petani terhadap program Serasi, pemerintah juga diharapkan menguatkan sosialisasi.

"Soalnya pada program seras 2018 lalu setahu saya tidak ada sosialisasi, langsung begitu saja dimulai setelah adanya kunjungan Pak Menteri (Mentan Arman Sulaiman, red)," sebut Abdulah.

Kepala Dinas TPH Banjar HM Fachry belum lama tadi mengakui pelaksanaan Serasi 2018 memang sempit waktu karena kegiatan penyiapan lahan baru dimulai pekan terakhir Desember.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved