BPost Cetak
Guru SMAN 1 Paringin Ikut Belajar di Australia, Siswa Tidak Diajari Mengingat dan Menghafal
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP)ULM ini terpilih untuk bisa menambah wawasan di Monash University, Clayton, Melbourne
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pengalaman langka dan sangat berharga didapat Dharma Setyawan, yang sehari-harinya menjadi guru mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Paringin Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini terpilih untuk bisa menambah wawasan di Monash University, Clayton, Melbourne, Negara Bagian Victoria, Australia, pada Maret 2019.
Dharma mendapat kesempatan itu bersama 30 guru pilihan se-Indonesia untuk bisa belajar di salah satu kampus terbaik dunia tersebut. Ini merupakan program Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kualitas guru dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Selama mengikuti program pelatihan, mereka diharapkan dapat menyerap semua materi yang diberikan lalu dipraktikkan serta disebarluaskan kepada sesama guru di daerah masing-masing.
“Total guru se Indonesia yang ikut sekitar 1.200 orang. Mereka disebar ke beberapa negara,” ujar Dharma saat diwawancarai BPost Group, Jumat (10/5).
Baca: Hindarkan Tidur Setelah Sahur, Bisa Picu Kanker dan Stroke, Ini Jeda Tidur Rasululullah
Baca: Jelang Kelahiran Anak, Ruben Onsu Daftarkan Thalia ke Pendidikan Singkat di Singapura, Ini Alasannya
Baca: Setelah Dilaporkan Sebarkan Berita Bohong, Kivlan Zen Kini Dicekal Bepergian ke Luar Negeri
Untuk menjadi salah satu peserta, Dharma harus melalui seleksi internal tim P4TK PKn dan IPS di Batu Malang, Jawa Timur. Dia pun menyertakan sertifikat sebagai narasumber nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan (PKB) mata pelajaran Sejarah.
Setelah dinyatakan lulus, pria kelahiran Martapura ini diberangkatkan ke Australia. Selama tiga pekan dia dan rekan-rekan belajar Negeri Kanguru tersebut.
Dharma mendapat kesempatan belajar Higher Order Thinking Skill (HOTS). Ini merupakan ilmu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta, bukan ilmu mengingat dan menghafal. Di sana, guru dan siswa dibiasakan untuk menganalisis, mengevaluasi dan mencipta, bukan mengingat dan menghafal. Mereka juga disiplin dan menjunjung tinggi sikap ilmiah, terutama dalam pembelajaran. (dony usman)
