Jalan Terjal Seniman Banua

Imam Bukhori All Out Perankan Tokoh Antagonis, Mukaram 'Sengkuni'' di Zaman Kesultanan Banjar

Sengkuni adalah tokoh yang berkarakter tukang adu domba atau tukang hasut. Figur seperti ini memang selalu muncul pada tiap era zaman di muka bumi.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Elpianur Achmad
istimewa
Film Pangeran Antasari_wm 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebagai seorang pegiat seni/sastra, Imam Bukhori selalu berupaya tampil maksimal. Apalagi ia dikenal sangat atraktif dan kuat penjiwaannya dalam seni peran.

Begitu pula ketika lelaki 50 tahun ini terlibat dalam film Pangeran Antasari dan mendapat peran antagonis, ia juga tampil begitu menawan.

"Saya memerankan Mukaram. Tokoh ini bisa dibilang Sengkuni-nya pada era Kesultanan Banjar," ucap Imam, Senin (27/05/2019).

Sengkuni adalah tokoh yang berkarakter tukang adu domba atau tukang hasut. Figur seperti ini memang selalu muncul pada tiap era zaman di muka bumi. Keberadannya kerap memunculkan persoalan serius bagi kehidupan masyarakat.

Baca: Pegiat Seni Asal Balangan Ini Bangga Ikut Main Film Banjar : Pangeran Antasari

Film kolosal Pangeran Antasari atau Perang Banjar (1859-1905) dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan. Film ini dibikin sebahai media pengingat generasi muda terhadap sejarah heroisme sosok Pangeran Antasari dan rakyat Banjar melawan penjajah.

Berdurasi 90 menit, aktor utama film ini diperankan oleh Egy Fedly sebagai Pangeran Antasari, dan Hemalia Putri sebagai istri Pengeran Hidayatullah. Selain itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan pejabat Pemprov Kalsel turut andil dalam proses produksi film di beberapa lokasi, seperti Benteng Oranye Nassa dan Sungai Martapura.

ATRAKTIF - Imam Bukhori tampil atraktif pada acara Tadarus Puisi di Murdjani, Banjarbaru, Sabtu (25/5/2019) malam.
ATRAKTIF - Imam Bukhori tampil atraktif pada acara Tadarus Puisi di Murdjani, Banjarbaru, Sabtu (25/5/2019) malam. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Tim juga melibatkan aktor lokal. Adapun sutradaranya Irwan Siregar, produser Egy Massadiah, dan rumah produksi PT Cahaya Kristal Media Utama.

Baca: Tangis Bayi Mungil Alhmarhum Ustadz Arifin Ilham yang Hanya Bisa Diam dengan Benda Ini

Hadirnya Film Pangeran Antasari ini merupakan sejarah baru bagi Kalsel, karena ini merupkan film perdana dari Kalsel, yang mengangkat cerita pahlawan asal Kalsel. Lokasi syutingnya di berbagai daerah di Kalsel dengan melibatkan puluhan pemain lokal.

Produksi film ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar. Digarap pada 2017 oleh PT Cahaya Kristal Media Utama. Awal Janiari 2018 diputar secara gratis di bioskop XXI di mal di kawasan Jalan A Yani Kilometer 2, Banjarmasin.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved