Cerita Penanganan HIV AIDS di Banjarbaru
Beresiko Tertular HIV/AIDS, Para Kader KPA Korbankan Waktu dan Tenaga untuk Pasien HIV/AIDS
Mereka dengan suka rela melakukan pembinaan dan pendekatan kepada para Odha (Orang dengan HIV/AIDS atau penderita dan para Ohidha
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO ID, BANJARBARU -Tidak semua orang mau berdekatan dengan penderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan HIV (human immunodeficiency virus).
Ketakutan terjangkit menjadi alasan terbesarnya bagi sebagai orang enggan berdekatan dengan penderita HIV/AIDS.
Hal ini tidak berlaku bagi para kader yang tergabung dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru.
Mereka dengan suka rela melakukan pembinaan dan pendekatan kepada para Odha (Orang dengan HIV/AIDS atau penderita dan para Ohidha (orang yang hidup dengan HIV/AIDS).
Mereka memberikan motivasi dan semangat kepada para Odha untuk bisa bertahan hidup dan bisa tetap berkarya seperti orang lain.
Baca: Cabuli Anak Dibawah Umur, Karyawan Perusahaan Tambang di Bartim Dilaporkan ke Polisi
Baca: Bantu Cegah Penularan HIV/AIDS, Kader KPA Bekerja Tanpa Honor
Baca: Momen Reino Barack Jadi Receh di Depan Syahrini Saat Bulan Madu di Bora Bora
Baca: Jelang Lebaran, Baju Jutaan Rupiah Pun Laku Bak Kacang Goreng
Seperti yang dilakukan Kosiyah, warga Jalan Kenanga RT 06/09 Landasan Ulin Timur Banjarbaru yang aktif sebagai kader KPA Kota Banjarbaru.
Dia sudah aktif sejak 2006 pada Program HIV/Aids sebagai Peer Educator dan 2007 tergabung pada program HIV/AIDS kerjasama Dinkes dan Perkumpulan keluarga berencana indonesia (PKBI) Kalsel serta sebagai Kader KPA Banjarbaru sampai sekarang.
Berdekatan secara langsung dengan para penderita, Kosiyah yang biasa kerap disapa Kus ini mengaku tidak mempermasalahkannya dan tidak ada rasa kuatir hingga takut.
"Tidak ada rasa takut atau was-was. Karena saya tahu dan yakin tidak semudah itu HIV menular," kata Kosiyah, kemarin. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)