Berita Banjar
Hari Kedua PPDB, Desa-desa di Karangintan dan Astambul Sempat Tak Muncul Dalam Zonasi, Ini Akibatnya
Nomor antrian di sekolah favorit pada hari kedua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah menengah atas di Kabupaten Banjar langsung ludes
Penulis: | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Nomor antrian di sekolah favorit pada hari kedua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah menengah atas di Kabupaten Banjar langsung ludes.
Diantaranya di SMAN 1 Martapura dan SMAN 2 Martapura, pendaftar khawatir jika pada hari terakhir pendaftaran tidak kebagian nomor antrian.
Seorang pendaftar di SMAN 1 Martapura, Putra mengaku pagi-pagi hari langsung ke sekolah karena PPDB sudah hari kedua. Dirinya sempat mengira pada hari kedua pendaftar tidak membludak seperti hari pertama, ternyata prediksinya meleset.
“Hari kedua mendaftar, karena hari pertama pasti penuh dan kalau hari terakhir malahan takut tidak dapat nomor antrian yang akhirnya tidak bisa mendaftar,” katanya.
Baca: Momen Hotman Paris Geram pada Pablo Benua & Rey Utami Setelah Fairuz Laporkan Galih Ginanjar
Baca: Kapolda Irjen Pol Yajid Fanani Musnahkan 2,8 Kg Sabu, Ditnarkoba Polda Selamatkan 56 Ribu Orang
Baca: Jadi Tumpuan Dulang Medali, Atlet Wasaka Wajib Lolos Kualifikasi PON Papua
Baca: Tak Damai, Dewi Perssik Jadi Tersangka Kasus Perseteruan dengan Keponakannya Rossa Meldianti
Ketua PPDB SMAN 1 Martapura, Mohammad Farid Amrullah mengatakan, pada hari kedua PPDB di SMAN 1 Martapura sama seperti hari pertama. Panitia menyediakan 300 nomor antrian. Tak beda dengan hari pertama, 300 nomor antrian langsung habis.
“Berdasarkan laporan satpam pagi tadi, nomor antrian habis dalam sekejap. Ini dikarenakan peserta takut besok tidak kebagian dan besok sudah terakhir pendaftaran,” katanya, Selasa (2/7/2019).
Dia mengatakan, nomor antrian dibuka sekitar pukul 06.00 wita dan apabila sudah habis nomor antrian sampai 300 maka panitia berhenti membagikannya. Dilanjutkan besok hari kembali membuka nomor antrian.
Jatah kursi di SMAN 1 Martapura ada 320 siswa. Sebagai persyaratan peserta PPDB melengkapi fotocopy akta lahir dan KK minimal berlaku enam bulan sebelum tanggal penerimaan, fotocopy daftar nilai UN, jika ada fotocopy sertifikat piagam pengharggan olimpiade berjenjang mulai kabupaten hingga provinsi dan nasional serta KIP bagi yang kurang mampu.
Semua berkas persyaratan tidak perlu dilegalisir, berkas-berkas pendaftaran dimasukan dalam map untuk pria berwarna kuning dan perempuan map merah.
Kepala SMAN 1 Martapura, Saryono mengatakan, pihaknya membagikan 200 formulir sesuai nomor antrian. Namun pada hari pertama PPDB, Senin (1/7) hanya bisa mengentri 100 pendaftar, karena memperhatikan pendaftar koordinat tempat tinggal.
Baca: Kajari Tanbu Teken MoU Kesepakatan Tangani Kasus Perdata dengan PLN Kotabaru
Baca: Hasil Akhir Martapura FC vs Madura FC Liga 2 2019 : Skor Akhir 1-0, Gol Tunggal Erwin Gutawa
Baca: 22 Pejabat di RS H Hasan Basri Ikuti Assessment, Pemkab HSS Gandeng ULM
“Kami lanjutkan mengentri hari ini. SMAN 2 Martapura ada kuota tujuh rombongan belajar, satu rombongan belajar antara 32 sampai 36 siswa,” kata Saryono, Selasa (2/7).
Dia menjelaskan, pada hari pertama PPDB kesulitan mengentri karena ada beberapa desa yang tidak muncul, sehingga tidak bisa didaftarkan sistem zonasi. Seperti desa-desa di Karangintang dan Astambul.
“Sudah kami koordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan sudah kami laporkan ke Telkom, dan hari kedua ini sudah muncul sesuai zonasi. Harapan saya supaya lancar,” katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Hasby)