Berita Tabalong
Harga Lombok di Tanjung Melambung, Perkilogram Capai Rp 80 Ribu
Saat ini lombok di Tanjung dijual diharga Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu perkilonya.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Harga Lombok masih cukup mahal di Pasar Tanjung Kabupaten Tabalong, kenaikan harga ini sudah terjadi sekitar satu bulan terakhir.
Meskipun sudah mengalami penurunan harga yang ada sekarang masih tergolong mahal. Biasaya harga Lombok rawit hanya Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogram.
Namun saat ini dijual diharga Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu perkilonya.
Hal ini disampaikan Ahmad salah satu penjual sayuran termasuk Lombok, harga Lombok sempat berada di harga Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu perkilonya, namun meskipun harga Lombok naik namun minat pembeli tidak turun.
Pembeli tidak ada yang mengurangi jumlah pembeliannya karena saat ini Lombok memang sudah menjadi salah satu bahan makanan yang sering digunakan.
Baca: Jadwal Ibadah Bulan Dzulhijjah 1440 H, Mulai Puasa Tarwiyah Hingga Arafah
Baca: Jalan Bekas Longsor Tak Layak Dilewati, Warga Tabalong Ini Beli Tanah Sendiri untuk Perbaiki
Baca: Perempuan Kotabaru Ini Diringkus di Rumahnya, Simpan 18 Paket Sabu dan 1 Butir Ineks
Baca: Narapidana di Lapas Meninggal, Begini Penjelasan Lapas Narkotika Karangintan Kabupaten Banjar
Ahmad mengatakan harga Lombok naik namun harga sayuran dan tomat mengalami penurunan, bawang putih yang harganya sempat melambung tinggi namun saat ini juga sudah mulai turun.
“Cuma harga Lombok yang turun sedangkan sayuran justru ada beberapa yang murah, untuk lombok biasanya musim kemarau akan sedikit sulit barangnya karena pasokan dari petani berkurang,” ujarnya.
Wanti salahsatu pemilik warung makan mengatakan dengan melambungnya harga Lombok satu bulan terakhir memang cukup menganggu pengeluaran warung, namun menu pedas dan sambal tetap harus ada di warungnya.
“Biasanya kalau membuat sambal ditambah dengan lebih banyak tomat karena tomat harganya saat ini sedang murah,” ujarnya.
Kenaikan harga Lombok memang sudah beberapa kali terjadi terlebih saat memasuki hari besar seperti saat ini, karenanya para pedagang sudah terbiasa dengan cara menyiasati pengeluaran.
Baca: Sempat Nyatakan Mundur, Norasa Verdiana Turun Gunung di Pra PON Kalsel
Baca: Penemuan Jasad Bayi Diduga Dikubur Orangtua, Polisi Banjarbaru Tunggu Hasil Otopsi RSUD Ulin
Baca: 150 Km Jalan Menuju Pelabuhan Sagintung Seruyan Belum Beraspal, Padahal Operasional Agustus 2019
Terpisah Sugi salah satu petani Lombok mengatakan saat ini sudah memasuki musim kemarau harus lebih ekstra penyiraman saat menanam Lombok, namun ksusus untuk dirinya sendiri tanaman Lombok miliknya masih baru saja panen dan tengah mempersiapkan bibit baru untuk regenerasi.
“Kalau saat Lombok mahal seperti ini ya keuntungan lumayan, tapi kami juga pernah mengalami saat harga Lombok murah jadi sudah biasa,” ungkapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
