Pasien Penderita Stroke Kesulitan Biaya Hidup
Selain harus memikirkan penyakit stroke yang dideritanya, kini kepalanya dipusingkan oleh tuntutan biaya hidup selama di Banjarmasin.
Penulis: Rahmadhani | Editor: Halmien
BANJARMASIN, BPOST - Malang benar nasib Rujali (32) yang kini menjalani perawatan di Ruangan Seruni, ruangan perawatan penyakit stroke kelas III RSUD Ulin Banjarmasin.
Selain harus memikirkan penyakit stroke yang dideritanya, kini kepalanya dipusingkan oleh tuntutan biaya hidup selama di Banjarmasin.
Ya, ia merupakan pasien RSUD Ulin Banjarmasin asal Kampung Jambu Muara Teweh Kalimantan Tengah. Sudah sejak 5 Juli lalu ia dirawat di sana. Ia sendiri merupakan pasien peserta JKN, yang segala pengobatannya ditanggung oleh BPJS.
Namun untuk biaya hidup sehari-hari, tentu tak bisa mengandalkan program jaminan kesehatan milik pemerintah itu.
Ia berobat ke Banjarmasin setelah dirujuk oleh rumah sakit daerah di Muara Teweh, ditemani Mila, sang sepupu. Modalnya hanya Rp 2.000.000 yang merupakan bantuan dari pemerintah setempat.
"Satu juta rupiah sudah habis untuk perjalanan saya dari Muara Teweh ke Banjarmasin. Tinggal satu juta untuk biaya hidup saya dan sepupu selama di Banjarmasin. Belum lagi untuk beli obat yang di luar tanggungan BPJS," katanya.
Kini ia bingung, belum jelas sampai kapan ia dirawat dan tinggal di Banjarmasin. Sementara uang bantuan sudah mulai menipis.