Berkelamin Ganda, Bocah Kiki Selalu Tanya Mengapa Dia Beda
Bocah berumur 7 tahun memakai kaos hitam terlihat bermain-main di teras rumahnya yang berada di Gang Lombok
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANYUWANGI - Bocah berumur 7 tahun memakai kaos hitam terlihat bermain-main di teras rumahnya yang berada di Gang Lombok, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.
Ia terlihat normal seperti anak pada umumnya. Namun perbedaan akan terlihat jika bocah yang terlahir dengan nama Muhammad Rizky tersebut buang air kecil. Air seni tidak keluar dari lubang penis, tetapi dari benjolan kecil yang berada di bawah buah zakarnya. Selain itu, terdapat juga lubang vagina tapi tidak berfungsi normal. Benjolan kecil tersebut baru terlihat ketika dia berjongkok.
"Walaupun terlahir laki-laki tapi dia kalau buang air kecil jongkok seperti perempuan," jelas Helis (35), ibu kandung Muhammad Rizky atau biasa dipanggil Kiki saat ditemui di rumah kontrakannya, Sabtu (31/1/2015).
Ia menceritakan, anak pertamanya tersebut terlahir kembar prematur dengan berat 1,3 kilogram. Kembaran Kiki meninggal dunia di Madura karena penyakit kelenjar getah bening.
Seperti halnya Kiki, kelamin saudara kembarnya lengket sehingga terlihat tidak normal. Setelah melahirkan, dokter menyarankan agar Kiki dioperasi setelah berusia 3 tahun karena saat masih bayi kondisi kesehatan belum stabil.
"Saat usia 2 bulan dia pernah kejang. Usia 26 bulan juga kejang. Total sudah ada 5 kali dia keluar masuk rumah sakit," jelasnya.
Awalnya ia memeriksakan anaknya ke RSUD Blambangan dan mendapatkan rujukan ke Jember. Namun saat diperiksa di Jember, ia mendapatkan kabar bahwa kelamin anaknya tidak bisa dioperasi dan dianggap cacat permanen.
"Saya bingung akhirnya saya memutuskan tidak membawa Kiki ke Surabaya," jelasnya.
Apalagi ia mengaku tidak mempunyai biaya untuk operasi Kiki. Menurut dokter yang memeriksanya, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta.
"Dapat dari mana uang sebanyak itu, sedangkan untuk makan sehari-hari saja sulit. Saya waktu itu gunakan kartu sehat," katanya.
Bahkan untuk mengobati Kiki, Helis terpaksa menjual rumahnya dan laku Rp 5 juta.
"Rumahnya kecil dan uangnya sudah habis untuk wira-wiri dan ngontrak di sini," katanya
Sementara itu, Ahmad Syarwani (45), ayah kandung Kiki, berharap agar anak lelakinya bisa normal seperti pria pada umumnya. Ia mengaku sedih ketika anaknya selalu bertanya kenapa bentuk kelaminnya berbeda seperti teman laki-lakinya.
"Pernah dia diolok sama teman-temannya kalau nggak punya 'burung'. Dia cuek saja tapi saat pulang dia tanya kenapa beda. Itu yang membuat saya sedih," jelasnya.
Selain itu, tetangganya pernah bercerita kepadanya bahwa anaknya pernah ditelanjangi di dekat pos gardu dan diberi uang Rp 2.000.