Begini Cara Tiongkok Memperlakukan Warga yang Tolak Pembongkaran
Akibatnya, bangunan tersebut seperti terlihat ‘aneh’ berada di sekitar lokasi pembangunan milik pemerintah Tiongkok.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kalau di Indonesia warga yang menolak pembongkaran melakukan perlawanan, mulai menempuh jalur hukum hingga pengerahan massa.
Berbeda dengan di Tiongkok. Pemerintah di sana menunjukkan kuasanya dengan membiarkan bangunan milik warga yang menolak dibongkar, namun tetap melanjutkan proyek mereka di sekitar lokasi tersebut.
Akibatnya, bangunan tersebut seperti terlihat ‘aneh’ berada di sekitar lokasi pembangunan milik pemerintah Tiongkok.
Menurut Mirror, Jumat (22/5/2015), analogi diterapkannya tindakan itu agar pemilik bangunan akan membiarkan pemerintah menarik kembali tanah mereka dan menghancurkan properti mereka.
Salah satu kasus yang terkenal di negeri itu adalah penolakan pemilik sebuah restoran, Wu Ping di Chongqing, pada 2007.
Seperti dilaporkan New York Times saat itu, pemilik restoran menolak menjual tanahnya untuk proyek pembangunan pusat perkantoran.
Akibatnya, restoran itu dibiarkan berdiri di tengah banyaknya bangunan baru. Namun, akses ke restoran menjadi sulit akibat tidak didukung pembangunan jalan ke tempat itu.
Akibatnya, Wu Ping akhirnya menerima rencana pemerintah tersebut dan merelakan restorannya dihancurkan.
"Orang-orang biasa tidak berani melawan para pengembang. Mereka terlalu kuat,” ujar seorang pengamat asal Tiongkok.
