Orang Miskin Belum Rasakan Fasilitas Pendidikan
Kita lihat kenyataan,orang kaya yang pintar saja yang banyak masuk ke sekolah negeri sementara sudah miskin NEM rendah,hanya bisa sekolah di swasta
Penulis: | Editor: Ratino Taufik
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Orang miskin belum merasakan fasilitas pendidikan sungguhpun sudah ada program pendidikan 9 tahun. Mereka yang miskin tersingkir untuk bisa masuk ke sekolah negeri dengan hanya tidak mampu mencapai NEM tinggi.
“Kita lihat kenyataan, orang kaya yang pintar saja yang banyak masuk ke sekolah negeri sementara sudah miskin NEM rendah, hanya bisa sekolah di swasta yang biayanya lebih mahal,” kata Dosen Sosiolog FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Musni Umar PhD di Gedung DPD RI, Rabu (27/5).
Selama kesempatan pada masyarakat miskin tidak bisa menikmati sarana pendidikan negeri yang dari biaya agak rendah dibandingkan swasta, maka selama itu pula program pengentasan kemiskinan belum dapat berjalan karena yang miskin tetap berputar pada kemiskinannya tidak dapat pengetahuan dari kesempatan dapat sarana pendidikan murah, jelasnya.
“Jumlah masyarakat miskin sekitar 27,7 juta orang selama belum dapat diberi fasilitas anak yang miskin tidak dapat sarana pendidikan negeri yang biayanya murah, maka selama itu pula jumlah kemiskinan itu tidak akan berkurang,” ujarnya.
Hasil penelitian dosen ini di beberapa tempat di daerah bahwa akibat kemiskinan itulah orang menjadi begal, kriminilitas dan memilih jadi PSK (Perempuan Seks Komersil).
“Selama kemiskinan masih menjerat kehidupan masyarakat, maka selama itu pula persoalan begal, kriminilitas serta PSK berkurang. Jadi, kesannya yang kaya dan pintar saja yang menikmat sekolah negeri,” ucapnya.
