Ayah Angkat Angeline Ternyata Seorang Bos Tambang

ia adalah mantan pembesar pada sejumlah perusahaan tambang minyak dan gas bumi (migas). Dia juga dikenal sebagai ahli perminyakan

Editor: Halmien
Tribun Bali/Hand-Out
Gadis cilik yang diduga meninggal karena dibunuh, berfoto bersama Margreit Christina Megawe, ibu asuhnya (bawah). Margreit merupakan janda dari Douglas B Scarborough (kiri atas), pria asal Amerika, yang semasa hidup merupakan praktisi tambang minyak dan gas bumi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Sosok pria bule, ayah asuh Angeline, yang disebut-sebut mewariskan harta miliaran, dan mulai terkuak.

Namanya Douglas B Scarborough ia adalah mantan pembesar pada sejumlah perusahaan tambang minyak dan gas bumi (migas). Dia juga dikenal sebagai ahli perminyakan.

Nama Douglas, pria asal Amerika Serikat diungkap seorang perempuan bernama Laura Scarborough.

Laura menyebut, keberadaan Angeline berikut polemik kematian gadis cilik usia 8 tahun tersebut tidak terkait dengan Douglas.

“Tulisan mengenai kematian tragis Angeline di Bali, Mei 2015, tidak terkait dengan situs ini. Douglas tidak pernah mengadopsi Angeline. Dia hanya memiliki tiga anak perempuan Sarah, Christina, dan saya sendiri,” tulis Laura Scarborough pada sebuah situs ourmemoryof.com.

Terkait dengan Angeline, Laura menyebut nama ibu asuh Angeline, Margreit Christina Megawe adalah Margareth.

“Christina adalah putri dari Margareth dan Douglas. Margareth mengadopsi Angeline sendiri, dan sebagaimana laporan kepolisian menunjukkan, pembantu rumah tangganya Agustinus Tai Hamdamai (Agus) bertindak sendirian dalam kejahatan menghebohkan menghilangkan nyawa Angeline," tulis Laura.

Douglas lahir di Galveston, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat pada 26 Februari 1945.

Ia anak bungsu dari lima bersaudara. Dia meninggal di Singapura 17 September 2008 pukul 09:17 Wita karena komplikasi dari serangan jantung.

“Dia begitu dicintai di seluruh dunia. Sebagian besar hidupnya bekerja dihabiskan di Indonesia, bekerja pada sistem seismik dan eksplorasi minyak. Selain kehebatannya dalam mengembangkan teknologi baru dan ide-ide, ia memberikan waktunya untuk membantu, dan mendukung tanpa pamrih untuk banyak kawan-kawannya, keluarga, dan rekan," tulis Laura.

Menurut informasi yang diperoleh Tribun dari sumber di Denpasar, Bali, Douglas pernah bekerja di beberapa perusahaan besar multinasional di bidang tambang minyak yang beroperasi di Kalimantan Timur dan daerah lain di Indonesia.

Menanggapi berita duka yang diunggah Laura mengenai kematian Douglas, tujuh tahun silam, banyak rekan mendiang memberi komentar.

Misalnya praktisi perminyakan dari Rusia, Igor Tishchenko.

“Saya pribadi dan semua tim Rusia, berduka cita atas meninggalnya Pak Douglas. Kami mengcapkan belasungkawa yang besar untuk semua staf dari PT SVI (PT Sistim Vibro Indonesia), dan kerabat, untuk putrinya - Christina, Laura, Sarah dan istri-istrinya - Ilse dan Telly,” Telly nama alias Margreit Ch Megawe.

Margreit juga memiliki putri bernama Yvonne Caroline Megawe.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved