Meski Hanya Tamatan SMA, Scott Walker Mencalon Presiden AS
Pencapresan Gubernur berumur 47 tahun itu telah ditunggu-tunggu banyak kalangan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, WAUKESHA - Gubernur Negara Bagian Wisconsin, Scott Walker, Senin (13/7/2015) waktu setempat, mendeklarasikan dirinya sebagai salah satu calon presiden AS dari Partai Republik.
"Kita memerlukan kepemimpinan yang baru dengan ide-ide yang berani dan besar, kepemimpinan yang mengetahui bagaimana menyelesaikan persoalan, seperti yang kita lakukan di Wisconsin," kata Walker dalam pidatonya di Waukesha County Expo Center.
Pencapresan Gubernur berumur 47 tahun itu telah ditunggu-tunggu banyak kalangan. Walker merupakan calon kuat penghuni baru Gedung Putih. Jajak pendapat secara konsisten menjadikannya sebagai pesaing tangguh dua kandidat kuat Partai Republik lainnya dari Florida, yaitu mantan Gubernur Jeb Bush dan Senator Marco Rubio.
Agregat survei Real Clear Politics menunjukkan, Walker secara konsisten memimpin survei di negara bagian Iowa yang akan menyelenggarakan pemilihan kaukus pertama. Dia memimpin dengan 17,8 persen atau unggul delapan poin dari Bush yang berada di urutan kedua.
Elektabilitas Walker tidak hanya kuat di kalangan konservatif partai, tetapi juga di mata kaum moderat partai sehingga menjadikannya kandidat yang berpeluang besar memenangkan suara dari segala spektrum politik Partai Republik. Lima tahun lalu ketika pertama sekali terpilih sebagai gubernur, Walker bukanlah siapa-siapa di kancah politik nasional negeri Paman Sam. Namanya melesat setelah keberaniannya membatasi hak kolektif serikat buruh di Wisconsin yang memicu kemarahan buruh. Namun, hal itu juga yang membuatnya populer di kalangan konservatif Partai Republik.
Profil Walker semakin melambung setelah memenangi pemilu recall gubernur tahun 2012. Pemilu recall diselenggarakan setelah serikat buruh berhasil mengumpulkan jumlah petisi yang cukup untuk menggelar pemilu menantang Walker. Dia adalah satu-satunya politisi yang pernah memenangi pemilu recall dalam sejarah Amerika.
Bulan November lalu, dia memenangi periode kedua kursi gubernur. Memenangi tiga pemilu dalam selang waktu empat tahun telah menjadikannya sebagai "Pahlawan Konservatif Partai Republik" dan sosok yang diperhitungkan untuk menjadi presiden.
Presiden Serikat Buruh Nasional Amerika Richard Trumka menanggapi sinis pencapresan "musuhnya" itu dengan menyebut Walker sebagai sosok yang mempermalukan Amerika.
Walker menjanjikan kepresidenan yang konservatif dan tidak akan segan untuk membatalkan Undang-Undang Asuransi Kesehatan (Obamacare) Presiden Obama yang sangat tidak populer di mata Partai Republik.
Walker bukan tanpa kelemahan. Dia berpotensi menghadapi skeptisisme berkaitan dengan status pendidikannya yang hanya tamat SMA. Sempat berkuliah di Universitas Marquette, dia kemudian drop out demi menerima pekerjaan di Palang Merah Amerika.
Selain itu, banyak yang mempertanyakan kredensial dan pengetahuan kebijakan luar negerinya yang minim pengalaman. Awal tahun ini, dia sempat membuat blunder dengan mengatakan keberhasilannya melumpukan serikat buruh akan membuatnya lebih siap memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Scott Walker resmi menjadi kandidat presiden ke-15 Partai Republik. Jumlah capres yang mencapai 15 orang itu telah memecahkan rekor capres terbanyak dalam sejarah Partai Republik, yang sebelumnya hanya 12 pada tahun 2008 dan 2012. Jumlah yang sudah sangat "ramai" itu akan bertambah menjadi 17 dalam dua pekan ke depan jika Gubernur Ohio John Kasich dan mantan Gubernur Virginia Jim Gilmore juga mendeklarasikan diri mereka.
