Pertamina Kurang Bayar, Harga BBM Bersubsidi Tidak Turun
Harga bahan bakar minyak bersubsidi harusnya turun mengingat harga Indonesian Crude Price di kisaran 40 dolar AS per barel.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Harga bahan bakar minyak bersubsidi harusnya turun mengingat harga Indonesian Crude Price di kisaran 40 dolar AS per barel. Sayangnya, pemerintah belum bisa menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar dengan alasan PT Pertamina masih merugi sejak April 2015.
"Dalam periode tersebut telah terjadi kekurangan bayar," ujar Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam diskusi Energi Kita di Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Pertamina saat ini sudah merugi Rp 13 triliun karena harus menjual harga BBM bersubsidi di bawah harga pasar minyak dunia sejak April. Pada saat ICP harganya turun, pemerintah harus membayar utang kepada Pertamina.
"Ini yang kita ambil tidak kita turunkan saat Pertamina kurang bayar," ungkap Agus.
Selain karena alasan Pertamina merugi, pemerintah juga masih menghitung jumlah anggaran yang harus dibayarkan kepada perseroan. Rencananya ada anggara subsidi khusus untuk membayar kerugian Pertamina melalui mekanisme APBN 2016.
"Ketika satu tahun anggaran nanti akan dievaluasi (pembayaran utang Pertamina)," papar Agus