Tragedi Mina Terulang

"Jenazahnya Bisa Diterima Tuhan Langsung"

"Adik saya meninggal di sana, maka kami ahamdulilah. Jenazahnya bisa diterima oleh Tuhan langsung. Sebab jarang orang haji yang meninggal di sana"

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/kompas.com
Foto Sugeng Teriyanto bersama keluarga besarnya saat berhaji yang dikirimkan ke keluarga besarnya di Kota Semarang, Sabtu (26/9/2015) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SEMARANG – Keluarga mengaku sudah merelakan kepergian Sugeng Heriyanto (58), salah seorang jemaah haji asal Kota Semarang, Jawa Tengah atas insiden di Mina, Arab Saudi. Keluarga bersyukur karena Sugeng meninggal di Tanah Suci.

“Adik saya meninggal di sana, maka kami ahamdulilah. Jenazahnya bisa diterima oleh Tuhan langsung. Sebab jarang orang haji yang meninggal di sana. Dia pasti jadi haji mabrur dan tidak banyak yang seperti itu,” ujar kakak kandung Sugeng, Irianto Basuki, di rumah duka, Sabtu (26/9/2015).

Irianto mengaku, pihak keluarga besar telah melepas kepergian Sugeng ketika berangkat haji tanggal 12 September lalu. Di hari tersebut, Sugeng dilepas oleh masyarakat di Perumahan Pokok Pribadi, Kelurahan Ngaliyan, Semarang, untuk menuju Embarkasi Solo.

Pada hari berikutnya, 13 September, dia berangkat ke Arab Saudi. Menurut sepengatahuannya, jenazah akan dimakamkan di tanah Arab. Jenazah tidak akan dipulangkan dan dimakamkan di tempat tinggalnya di Semarang.

“Nanti akan dimakamkan di sana. Karena tidak mungkin dibawa kembali dan sudah ada kontrak dengan pihak Arab Saudi,” tambah Irianto.

Irianto melanjutkan, saat proses pelepasan dari rumahnya, dirinya sudah mulai menyadari ada tanda-tanda dari Tuhan untuk adiknya, Sugeng. Saat bersalaman untuk berpamitan, jari tangannya seolah tidak mau lepas dari tangan Sugeng.

Dari saat itulah, dia berpikir bahwa itu adalah jabatan terakhirnya dengan sang adik. Ternyata, keyakinan itu menjadi kenyataan saat Aditya (27), anak Sugeng, mengabarkan kematian Sugeng akibat terinjak-injak dalam prosesi lempar jumrah di Mina.

“Dulu pasa pelepasan. Sempat salaman sampai mobil, seolah gak mau dilepas dari dalam mobil. Istri saya yang melihat kemudian bilang itu nanti jabatan tangan terkahir dengan Sugeng,” tambahnya.

Keluarga, lanjut Irianto, kini tengah menanti kabar dari istri Sugeng, Sri Prabandani (56), yang belum diketahui keberadaannya. Sri juga belum kembali ke maktabnya.

Sugeng menunaikan ibadah haji bersama lima orang keluarganya, yakni istrinya Sri Prabandani (56), anaknya, Aditya, dan kakak iparnya, Sri Agustin dan Maryuni. Kabar tersebut diperoleh dari Agustin dan Aditya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved