Wisatawan Ketakutan Saat Tahu Lantai Kaca Jembatan Ini Pecah

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ketakutan para pengguna dan turis kalau jembatan atau jalan berlantai kaca yang banyak dibangun di Tiongkok bakal pecah, akhirnya terbukti.

Sekelompok turis berteriak ketakutan saat mengetahui lantai kaca yang mereka jalani di sisi tebing Gunung Yuntai, Provinsi Henan, mengeluar bunyi “crak” dan lembaran kaca tersebut terlihat retak dan hancur.

Tebing yang berada di ketinggian sekitar 100 meter itu, memang menampilkan sarana rekreasi berupa jalan berlantai kaca.

Seorang pengunjung dilaporkan People's Daily Online yang dikutip Dailymail, Rabu (7/10/2015) telah memosting gambar kaca yang retak itu apa dia mengaku adalah kaca retak di media sosial Tiongkok.

Dia menulis bisa merasakan goyangan di bawah kakinya ketika kaca itu pecah.

Jembatan yang berbentuk U itu melekat ke tebing di Gunung Yuntai, Provinsi Henan, dan dibuka untuk umum pada 20 September.

Pihak berwenang telah mengkonfirmasi insiden itu, dan menutup obyek wisata untuk pekerjaan perbaikan.

Seorang turis perempuan berinisial 'lidonghaishuohezainihaowodehai' melalui jejaring sosial Weibo, mengaku merasakan kengerian saat melewati lantai kaca yang pecah.

Dia pun memosting tiga gambar yang menunjukkan apa yang dia lihat sebagai lantai kaca yang retak.

"Aku sudah menyaksikan sejarah. Lantai kaca di gunung hanya retak. Ketika hendak mencapai ujung jalan, saya mendengar bunyi keras dan merasa goyang di bawah kaki saya,” tulisnya..

"Aku melihat ke bawah, dan melihat lantai kaca itu telah hancur. Saya pun berteriak “Ini retak, itu benar-benar retak!" Kemudian mendorong orang-orang di depan saya untuk meninggalkan jalan itu,” lanjutnya.

Seorang juru bicara di Yuntai Mountain Scenic Spot, menegaskan sepotong lantai kaca memang mengalami kerusakan.

Namun dia menjamin manajemen telah mengevakuasi turis yang ada dan telah menutup jalan itu untuk dilakukan perbaikan.

Juru bicara itu mengatakan, retakan terjadi setelah seorang turis menjatuhkan cangkir metal di lantai kaca itu.

“Hanya satu dari tiga lapisan kaca yang pecah, sehingga para wisatawan tidak dalam bahaya,” ujarnya.