Pembunuhan Bocah Engeline

Dikubur Adat Marapu, Agus Tak Ingin Dihantui Engeline

Mereka menyimpulkan bahwa Agus melakukan pembunuhan sendiri sehingga penguburan dilakukan sesuai adat Marapu (aliran kepercayaan di Pulau Sumba)

Editor: Ernawati
tribunnews
Tersangka kasus pembunuhan Engeline, Agus Tay (memakai rompi tahanan) bersiap diperiksa petugas kejaksaan saat pelimpahan kasusnya dari Polda Bali ke Kejaksaan Negeri Denpasar, Senin (7/9/2015) lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, DENPASAR - Tim kuasa hukum Margriet menelusuri berkas perkara Agus Tay Handa May dalam kasus pembunuhan Engeline.

Mereka menyimpulkan bahwa Agus melakukan pembunuhan sendiri sehingga penguburan dilakukan sesuai adat Marapu (aliran kepercayaan di Pulau Sumba).

Kuasa hukum Margriet, Dion Pongkor, kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network) mengatakan saat ditemukan mayat Engeline dalam posisi jongkok dengan kedua tangan disilangkan ke dada Engeline.

Jasad Engeline juga diikat dengan kain merah dari kaki hingga pinggang.

Kemudian jasad Engeline dibungkus kain lalu dikubur dalam posisi jongkok.

Dion mengatakan, posisi penguburan jasad demikian identik dengan tata cara penguburan adat Marapu.

"Budaya itu hanya diketahui oleh Agus sendiri," tegas kuasa hukum asal NTT ini.

Hal itu juga diakui Agus dalam BAP pertamanya bahwa dia yang menekuk tangan Engeline ke arah dada.

Agus juga mengaku mengambil gorden merah di kamarnya, dan mengambil seprei miliknya di pintu samping dekat kamar Margriet.

Ia juga menerangkan dalam BAP Ibu Agus, Kandokang Madik, dan Kakak Agus, Hiwa Hama Doru, dijelaskan bahwa sejak kecil Agus diasuh oleh neneknya sampai berumur 12 tahun.

Nenek Agus merupakan penganut kepercayaan Marapu.

Ia mengatakan, tata cara penguburan mayat di kebudayaan Marapu yaitu kedua tangan disilangkan ke dada, kedua kaki ditekuk mengarah ke dada atau jongkok, dan jasad harus diikatkan dengan kain merah.

Selain itu, Dion mengatakan, alasan pakaian Agus yang dikubur bersama jasad Engeline karena kepercayaan budaya itu jika pakaian pelaku pembunuhan dikuburkan bersama jasad korban, maka roh korban tidak akan bisa mengganggu pelaku.

"Identik dengan pengakuan Agus dalam BAP pertama bahwa alasannya menaruh pakaiannya bersama jasad

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved