Perempuan yang Diperkosa 43.200 Kali Mengaku Disiksa Dilecehkan Sejak Usia 5 Tahun

"Saya berasal dari keluarga disfungsional. Saya mengalami pelecehan seksual dan dianiaya dari usia 5 tahun oleh seorang kerabat," ujarnya

Editor: Didik Triomarsidi
facebook
Karla Jacinto. 

Namun hal itu tak berlangsung lama. Di suatu waktu, ketika kekasihnya itu meninggalkan ia seorang diri di dalam apartemen sepupunya tiba dengan beberapa gadis baru setiap minggungya.

Ketika ia bertanya apa yang mereka kerjakan, pria itu akhirnya mengaku bekerja sebagai mucikari.

"Beberapa hari kemudian ia memberitahukan semua hal yang saya harus lakukan, posisi, berapa banyak saya harus memberi harga, hal-hal yang harus saya lakukan dengan klien dan untuk berapa lama, bagaimana saya memperlakukan mereka dan bagaimana saya harus berbicara dengan mereka sehingga mereka akan memberi saya lebih banyak uang," kata Karla.

Itulah awal dirinya terjebak di dalam dunia prostitusi, dimana ia menjalaninya selama empat tahun.

Pertama kali ia bekerja sebagai seorang wanita tuna susila setelah ia dibawa ke Guadalajara, salah satu kota terbesar di Meksiko.

"Saya mulai bekerja pada pukul 10 pagi dan selesai pada tengah malam. Kami berada di Guadalajara selama seminggu. Dua puluh pria per hari selama seminggu. Beberapa orang akan menertawakan saya karena saya menangis. Saya harus menutup mata saya sehingga saya tidak melihat apa yang mereka lakukan kepada saya, sehingga saya tidak akan merasakan apa-apa, "kata Karla.

Karla kemudian dibawa ke beberapa kota lainnya. Dia dibawa ke rumah bordil, motel pinggir jalan, bahkan di pinggir jalan, untuk melacurkan dirinya.

Ia sempat terpikir untuk meninggalkan profesinya namun hal itu membuat induk semangya murka.
"Dia mulai memukuli saya dengan rantai di seluruh tubuh saya. Dia menekan saya dengan tinjunya, dia menendang saya, menarik rambut saya, meludahi wajahku, dan membakar saya menggunakan besi panas. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin pergi, dan ia menuduh saya jatuh cinta dengan pelanggan. Dia bilang saya suka menjadi seorang pelacur."

Suatu hari, ketika ia dibawa ke sebuah hotel yang ternama akan kegiatan prostitusi, sejumlah petugas polisi muncul. Mereka mengusir para pelanggan, dan menutup hotel sementara waktu. Saat itu Karla berpikir bahwa hari ketika ia diselamatkan telah tiba, namun apa yang terjadi berikutnya sangat mengerikan.

Saat itu para petugas yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut, memaksa gadis-gadis yang rata-rata di bawah umur tersebut berpose menangtang, lalu merekamnya menggunakan kamera video.

Alih-alih menyelamatkan mereka, para oknum polisi Meksiko itu malah memaksa gadis-gadis belia itu mengikuti kemuan mereka, atau tidak mereka akan mengirimkan video tersebut ke rumah sanak saudara mereka.

"Saya pikir mereka menjijikkan. Mereka tahu bahwa kami di bawah umur. Kami bahkan belum bertumbuh dewasa. Mereka tidak memiliki rasa kasihan, wajah kami sangat sedih. Ada gadis yang baru berusia 10 tahun. Ada gadis yang menangis. Mereka mengatakan kepada petugas mereka anak di bawah umur namun tidak ada yang memperhatikan, "kata Karla.

Dia berusia 13 tahun saat hal itu terjadi.

Kisah pilu Karla tak berhenti disitu. Ketika ia berusia 15 tahun, ia dinyatakan hamil. Setelah mengadung selama sembilan bulan, ia melahirkan seorang bayi perempuan. Namun satu bulan setelah bayi itu lahir, dia tidak diizinkan melihatnya sehingga anaknya berusia satu tahun.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved