Indonesia Butuh Seribu Pengusaha Digital
Dari data analisis Ernst & Young, nilai bisnis e-commerce di Indonesia hingga akhir 2015diprediksi baru sekitar USD 18 miliar
BANJARMASINPOST.CO.ID - Volume bisnis e-commerce di Indonesia diyakini bisa menembus USD 130 miliar pada tahun 2020 dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50% jika berhasil menumbuhkan seribu pengusaha yang bergerak di bidang ekonomi digital.
Dari data analisis Ernst & Young, nilai bisnis e-commerce di Indonesia hingga akhir 2015diprediksi baru sekitar USD 18 miliar.
Angka ini akan meningkat hingga sepuluh kali lipat jika program perencanaan yang tertuang dalam roadmap e-commerce dapat diimplementasikan secara komprehensif.
Di dalam roadmap e-commerce yang digawangi oleh delapan kementerian dan instansi setingkatnya, dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ada juga rencana untuk menumbuhkan potensi startup lokal agar bisa dibina menjadi teknopreneuer yang bisa menciptakan valuasi USD 10 miliar.
"Kita punya banyak pelaku bisnis e-commerce pemula maupun startup digital dengan ide-ide segar dan inovatif. Namun sayangnya, mereka kurang memiliki akses atau pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Untuk menumbuhkan para teknopreneur muda yang nantinya akan menjadi tulang punggung ekonomi digital ini, Rudiantara menggandeng seluruh stakeholder seperti mentor-mentor terkemuka, startup inkubator, serta para pemodal ventura yang bisa memberikan pendanaan.
Harapannya, para pelaku bisnis UKM yang saat ini jumlahnya mencapai 55 juta diharapkan mampu naik tingkat menjadi pelaku usaha besar, bahkan menggurita hingga internasional.
Dari seribu teknopreneur yang dibina itu nantinya diharapkan, ada minimal tiga yang berhasil menjadi perusahaan unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar.
Tentu target ini bukanlah sekadar angka. Dengan pertumbuhan bisnis online yang begitu pesat, masyarakat Indonesia akan mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian seperti pertumbuhan kesejahteraan, pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain.
Indonesia bisa dikatakan memiliki bekal yang ciamik untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terkemuka di masa depan. Selain memiliki sumber daya manusia yang tak kalah bagus, pasar lokal juga menjadi potensi besar untuk mengembangkan e-commerce.
Dengan demikian Indonesia tidak lagi sekadar menjadi target pasar bisnis internasional, tetapi sebaliknya dapat menjadi pengusaha e-commerce yang mumpuni hingga menjangkau pasar luar negeri.
