Polisi dan Anggota BPK Adu Jotos, Kaca Depan Mobil BPK Banjarmasin Dipecah, Spion Dipatah

Para pemadam tersebut bahkan terpaksa balik kanan dengan perasaan tak karuan.Apalagi kaca depan pikap mereka hancur lebur akibat dipukul polisi.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/aya sugianto
Polisi menyetop BKP Tossa yang ingin mengejar kebakaran di RS dr Soeharsono (TPT), di atas Jembatan Merdeka, Jumat (1/1/2016), sehingga sempat terjadi keributan bahkan ada pukul antara kedua belah pihak. 

BANARJMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keinginan anggota BPK Sempati Fire turut memadamkan api yang membakar Rumah Sakit dr Soeharsono di Jalan Soetoyo S Banjarmasin pada Jumat (1/1) dinihari urung dilakukan. Laju mobil mereka terhenti di Jembatan Merdeka.

Para pemadam tersebut bahkan terpaksa balik kanan dengan perasaan tak karuan.Apalagi kaca depan pikap mereka hancur lebur akibat dipukul polisi yang tengah menjaga keamanan dan ketertiban malam tahun baru.

Sopir BPK Sempati yang tak mau disebutkan namanya, saat ditemui di markasnya di Jalan Veteran, Jumat (1/1) sore, mengatakan begitu mendapat informasi adanya kebakaran sekitar pukul 00:45 Wita, mereka langsung bergerak ke lokasi. Saat menyetir, dia didampingi dua rekan. Sedang dua rekan lainnya di bak pikap.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Keributan antara polisi dan anggota BPK Tossa di atas Jembatan Merdeka, Jumat (1/1/2015) dinihari.

Dengan sirene meraung-raung, mereka melaju ke arah Jembatan Merdeka. "Kami lihat saat naik jembatan portal telah dibuka. Malah ada anggota mempersilakan lewat. Jika portal mau naik jembatan ditutup kami pasti tidak lewat sana," ujarnya.

Begitu turun dari jembatan, mobil dihentikan polisi. Begitu kendaraan BPK di belakang. Tiba-tiba seorang polisi memukul spion kanan pikap mobil BPK Sempati hingga patah.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Keributan antara polisi dan anggota BPK Tossa di atas Jembatan Merdeka, Jumat (1/1/2015) dinihari.

"Polisi itu juga memukul kaca depan pikap dengan tangan. Oleh karena tak pecah dipukul lagi dengan tongkat hingga pecah berkeping-keping," ucapnya sambil menunjukkan kaca mobil yang hancur hingga pecahannya terhambur di bangku depan.

Tak hanya itu. Muka anggota BPK yang duduk di sampingnya juga dipukul oknum tersebut.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Kaca depan mobil BPK Sempat dipecah oknum polisi di atas jembatan Merdeka saat mau mengejar kebakaran di RS dr Soeharsono (TPT) Jumat (1/1/2016) dinihari

Mendapat perlakukan tersebut, mereka langsung syok dan kemudian memutar menuju BCA untuk kembali ke markas.

"Niat kami hanya ingin membantu memadamkan kebakaran, kok begini," ujarnya dengan raut wajah sedih.

Akibat perbuatan oknum yang tak mereka ketahui namanya tersebut, rencananya mereka pada Sabtu (2/1) ini mengadu ke Propam Polda Kalsel.

"Kalau kami melanggar misal menabrak orang harus diproses. Kami ingin masalah ini juga diproses," paparnya.

BPK Sempati Fire juga ingin kerusakan kaca pikap mereka diganti . Ini agar mobil bisa kembali digunakan.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Barisan pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kobaran api di atas atap RS dr Soeharsono (TPT) Jumat (1/1/2016).

Saat dilihat, kaca mobil hancur berkepig-keping hingga pecahannya berhamburan di kursi dan lantai. Tongkat yang digunakan untuk memukul kaca pun masih ada di lantai kabin pikap.

Beben, anggota BPK Sempati, menyesalkan kejadian tersebut. “Niatnya menolong malah jadi kecewa,” katanya.

Beberapa saat sebelumnya di tempat yang sama, polisi juga menghentikan BPK yang menggunakan kendaraan sejenis Tossa yang juga mau mengejar kebakaran RS dr Soeharsono TPT di Jalan Soetoyo S, Jumat (1/1/2016) dini hari. Saat itu, memang masyarakat masih memenuhi jalan di sekitar Masjid Raya Sabilal Muhtadin seusai menikmati malam pergantian tahun.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Anggota BPK dan warga mengevakuasi pasien RS dr Soeharsono saat terjadi kebakaran Jumat (1/1/2016) dinihari.

Petugas menyetop kendaraan BPK dan  memaksa anggota BPK yang berada di atas bak kendaraan turun karena dianggap membahayakan. Sempat terjadi perselisihan antara petugas kepolisian dan anggota BPK, bahkan sempat adu jotos.

Anggota BPK yang sempat adu jotos tersebut diamanka ke kantor polisi dan kendaraan roda tiganya diamankan

Bahayakan Pejalan Kaki

Apa yang dilakukan polisi terhadap rombongan BPK Sempati Fire ternyata ada alasannya. Hal tersebut dikemukakan langsung oleh Kapolresta Banjarmasin Kombes Wahyono.

Dia mengatakan tindakan tegas diterapkan polisi yang bertugas mengamankan malam tahun baru karena karena BPK tersebut tidak mengindahkan peringatan. Pikap BPK Sempati Fire main terobos jalur dan membahayakan warga.

"Lokasi siring Sungai Martapura saat itu dijadikan kawasan bebas kendaraan sehingga pada beberapa persimpangan dilakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas," terang Wahyono.

Pada saat itu juga banyak warga yang baru selesai menyaksikan pertunjukan sinar laser di siring.


BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Kapolres menemui anggota BPK yang sempat berselisih paham dengan anggota kepolisian, Jumat (1/1/2016) dini hari.

"Namun tiba-tiba dari arah Jalan Veteran ada sebuah kendaraan BPK yang menerobos masuk tanda larangan. Padahal di jembatan banyak pejalan kaki. Karena dapat membahayakan keselamatan pejalan kaki, kendaran coba diingatkan dan dihentikan. Namun pikap tidak mau berhenti malah tetap melaju dengan kecepatan tinggi," bebernya.

Setelah dilakukan pengadangan di ujung jembatan, pikap BPK Sempati Fire baru berhenti. "Ada perlawanan, sehingga dilakukan tindakan pengamanan di Pospam Ops Lilin Intan," terangnya. (kur/dwi)

Sumber: Metro Banjar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved