Sewa Kios Mahal, PKL Pilih Jualan di Luar Terminal Km 6 Banjarmasin

Mereka enggan menempati kios yang baru dibangun itu karena biaya sewanya terlalu mahal, dan hasil jualan tersebut tidak cukup untuk membayar sewa.

Penulis: Murhan | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/murhan
Kondisi Terminal Km 6 Banjarmasin setelah pembangunannya selesai akhir 2015. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Proses renovasi Terminal Km6 Banjarmasin sudah selesai. Termasuk pembangunan kios yang ada di dalam kawasan itu juga sudah rampung. Sayangnya, para pedagang kaki lima (PKL) masih bertahan jualan di depan terminal.

Mereka enggan menempati kios yang baru dibangun itu karena biaya sewanya terlalu mahal, dan hasil jualan tersebut tidak cukup untuk membayar sewa dan memenuhi keperluan hidup sehari-hari.

Padahal para PKL itu pada akhir 2015 kemarin harus sudah pindah ke terminal dengan menempati kios yang ada. Apalagi di terminal itu sudah disiapkan 122 kios dan loas bagi para pedagang agar bisa nyaman berjualan, sekaligus untuk menjaga ketertiban.

“Biaya sewanya terlalu mahal. Takutnya begitu pindah ke kios yang sudah disiapkan itu, justru dagangan tidak laku,” ujar salah satu pedagang yang namanya enggan disebutkan.

Apalagi pedagang tidak bisa memilih lokasi kios tersebut, lantaran pemerintah atau pengelola terminal memberlakukan sistem undian. Artinya, lokasi strategis yang diperoleh pedagang itu sesuai nasib.

Begitu halnya dengan pedagang lainnya. Dia ragu-ragu untuk pindah ke kios yang disediakan pemerintah Kota Banjarmasin. Karena para pelanggannya sudah tahu lokasi tempat jualannya itu. Jika pindah dikhawatirkan mereka tidak tahu dan memilih mencari warung lain.

Selain itu, penumpang di terminal tersebut jumlahnya juga tidak terlalu banyak. Karena warga saat ini memilih menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa jika bepergian, sehingga yang menggunakan jasa angkutan umum sangat sedikit.

“Sekarang saja penumpang sunyi. Kalau kami pindah ke sana, siapa yang akan beli. Belum lagi uang sewanya mahal,” cetusnya.

Berdasarkan pantauan BPost, Jumat (1/1), sejumlah PKL di seberang Terminal Km6 Banjarmasin masih berjualan.

Terminal dan sebagian tokonya masih kosong. Memang, ada toko yang sudah ditandai kepemilikannya menjadi tanda sudah disewa. Namun hari itu terlihat tertutup rapat.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin, M Kasman mengakui, para pedagang masih enggan pindah ke Terminal.

"Masih dalam musyawarah. Masih tawar-menawar sewa toko. Mereka mau seringan-ringannya. Padahal kami juga punya standar sendiri," jelasnya.

Praktis, sampai saat ini belum ada kesepakatan. Namun pihaknya akan mencoba ambil jalan tengah jika nanti para pedagang belum juga mau pindah.

"Kita coba dulu tempati dengan sewa semampunya. Jika sudah ramai, baru sewanya sesuaikan dengan seharusnya," katanya.

Sewa toko sendiri bervariasi. Untuk luas 2x2 meter, sewanya sekitar Rp 250 ribu per bulan dan 2,5x2,5 meter sewanya Rp 350 ribu sebulan.

"Kita kan punya standar harga sewa. Sedangkan pedagang maunya Rp 200 ribu ke bawah. Mereka juga ketakutan tak laku lagi," jelasnya.

Di sana ada 92 PKL yang akan direlokasi. Namun Kasman mengklaim sudah dapat persetujuan 25 pedagang. Nantinya, di bagian atas ada perusahaan waralaba yang ingin menyewa. Namun pihaknya akan minta izin DPRD Kota Banjarmasin dulu. Penyebabnya, perusahaan waralaba itu akan mengubah bentuk toko. Karena mengubah bentuk aset, maka harus dapat izin DPRD.

Rehab Terminal sendiri sudah selesai Agustus 2015 lalu. Pembangunan terminal ini dikerjakan secara bertahap sejak 2012 lalu. Rehab total Terminal Induk Km 6 tersebut menelan dana APBD Kota Banjarmasin sekitar Rp 24 miliar yang dianggarkan secara multiyears (tahun bersambung).

Selain itu, bangunan terminal dan fasilitasnya sudah dirancang untuk memenuhi permintaan kementerian perhubungan.

Fasilitas disediakan antara lain ruang tunggu penumpang, ruang kesehatan, pos pantau, pos polisi, kantor UPT, mushola, ruang menyusui bayi, ruang istirahat sopir, kios-kios, toilet dan lainnya. Bagi calon penumpang atau penumpang yang datang ingin relaksasi, nantinya akan ada jasa refleksi. Layanan ini akan memberi kenyamanan sekaligus menjaga kesehatan.(ire)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved