Cemas Ancaman Banjir Terjang Juai, Para Petani Hanya Bisa Bikin Parit

Saat ini antisipasi petani hanya bisa membuat parit kecil di sekitar persawahan, agar saat air datang bisa langsung mengalir ke sungai.

Penulis: Elhami | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/elhami
Debit air Sungai Balangan di Paringin, mulai naik akibat musih hujan dalam beberapa hari terakhir. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Musim tanam padi di Kabupaten Balangan, Kalsel, sudah mulai berjalan, hampir di semua kecamatan. Sedangkan hujan, kian sering mengguyur. Bayangan banjir seperti pengalaman musim lalu, membuat gelisah petani.

Seperti diungkapkan Toni, salah satu petani di Desa Hamarung, Kecamatan Juai. Sebab wilayahnya termasuk salah satu langganan banjir setiap tahun. Meski banjirnya tak lama, namun kerugiannya selalu ada.

"Memang datarannya sangat rendah. Saat ini saya dan teman-teman sesama petani mulai khawatir. Sebabnya, hujan mulai sering mengguyu. Padahal. sawah sudah ditanami padi," jelasnya, Minggu (14/2)..

Lebih lanjut menurutnya, saat ini antisipasi petani yang dilakukan hanya bisa membuat parit kecil di sekitar persawahan, agar saat air datang bisa langsung mengalir ke parit yang tersambung ke anak sungai, sehingga, sawah tak terendam.

"Setiap tahun, kami di sini memang mengandalkan alam. Termasuk pengairan. Nah musim hujan seperti saat ini, kami harus berinisiatif menjaga sawah supaya tidak terendam. Caranya, membuat parit," katanya.

Terpisah, Kabid Pertanian Mukhtar Hadi di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan Perikanan (PTPHPP) Balangan, saat dikonfirmasi tak menampik beberapa wilayah persawahan jika memasuki musim hujan terancam tergenang atau banjir.

Disebutkannya, di Pemkab Balangan setidaknya ada tiga wilayah yang terancam persawahan tergenang, yakni Kecamatan Juai, Awayan dan Halong.

"Tiga wilayah itu selalu tergenang banjir bahkan setiap tahun, namun air yang datang tak berlangsung lama, tapi perlu diwaspadai juga oleh petani," katanya.

Menurut dia, perkiraan total lahan yang terancam tergenang untuk tiga wilayah tersebut adalah sebanyak 100 hektare lebih yang tersebar di beberapa desa di tiga kecamatan tersebut.

"Kami hanya mengimbau dan meminta kepada para petani untuk lebih mewaspadai. Dan berinisiatif jika banjir datang, misalnya membuat parit di sekitar sawah agar air bisa cepat tersalur," imbaunya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved