Mensos Khofifah: Aku Dibully Habis Soal LGBT

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkejut saat menjadi sasaran bully oleh netizen di jejaring sosial gara-gara pemberitaan

Editor: Eka Dinayanti
KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Panti Sosial Bina Pasca Lara Kronis (PSBPLK) Wasana Bahagia, di Ternate, Maluku Utara Sabtu (20/2/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MALANG — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkejut saat menjadi sasaran bully oleh netizen di jejaring sosial gara-gara pemberitaan bahwa kementeriannya disebut akan membuat program rehabilitasi bagi kalangan LGBT.

Dia pun meluruskan, pemberitaan yang beredar diduga memakai campuran beberapa pernyataan dan konteks berbeda, tetapi dirangkai seolah membahas LGBT saja.

"Aku di-bully habis soal LGBT dari kemarin. Enggak ngerti aku gimana itu nulisnya (berita)?" ujar Khofifah di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (13/3/2016).

Selain menggunakan pernyataan dan konteks yang tidak tepat, lanjut dia, pemberitaan bahwa akan ada program rehabilitasi semacam itu dari kementeriannya tidak berdasar sama sekali.

"Kami tidak punya kewenangan penindakan, (lalu) mau menjaring (kalangan) LGBT? Kami ini (instansi) penerima (hasil penindakan), seperti yang di (Panti Sosial di) Pasar Rebo (Jakarta Timur)," papar Khofifah.

Perebusan dan rempah

Berdasarkan penelusuran staf kementeriannya, kata Khofifah, berita yang menjadi pangkal persoalan menggunakan gabungan penggalan pernyataannya dalam kunjungan kerja ke Sidoarjo dan Mojokerto—keduanya di Jawa Timur—pada beberapa waktu lalu.

Saat itu, Khofifah mengaku bertutur tentang keberadaan lembaga yang memiliki metode terapi bagi pengguna narkotika, obat, dan zat terlarang (napza), menggunakan proses perebusan.

"Betul, ada metode direbus sampai suhu 85 derajat celsius, tetapi itu untuk (pengguna) napza," ujar Khofifah.

Dia bahkan mengaku merendam tangannya di kolam terapi itu, dan salah satu stafnya bahkan berendam sampai seleher di dalam kolam itu. Cerita soal metode tersebut pun Khofifah sampaikan di tengah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

"Direndam di situ tidak menjadi melepuh. Tahu tidak pakai apa? Itu saya tanyakan ke pengelolanya, dan ternyata selain rempah juga (air rendaman dicampur) pakai kapur," ungkap dia.

Pada penggalan pernyataan lain yang menurut dia salah dikutip, lanjut Khofifah, adalah penuturannya soal metode terapi meminum ramuan rempah untuk detoksifikasi napza.

"Yang ini juga saya sampai coba minum," kata dia.

Menurut Khofifah, lembaga-lembaga yang dia ceritakan itu merupakan institusi penerima wajib lapor (IPWL), yang hubungannya dengan Kementerian Sosial sebatas koordinasi.

Adapun terkait LGBT, Khofifah menyebut, pernyataan yang pernah dia sampaikan adalah cuplikan perbincangan dengan Ary Ginanjar. Dalam perbincangan itu, kata Khofifah, Ary mengatakan, metode ESQ yang dikembangkan lembaganya ternyata juga bisa membantu kalangan LGBT yang berkeinginan mengubah orientasi seksualnya kembali menjadi heteroseksual.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved