Emas Makin Meredup Tergencet Dolar

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pertemuan Federal Reserve

Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, NEW YORK - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed).

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$ 3,9 atau 0,29 %, menjadi menetap di level US$ 1.319,50 per ons troy.

Logam mulia berada di bawah tekanan karena para pedagang bersiap untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa.

Para pedagang percaya bahwa Fed akan menunda kenaikan suku bunga yang sebelumnya diharapkan Juli hingga 2017.

Risalah pertemuan Fed sebelumnya menyebabkan para pedagang percaya bahwa Fed akan menaikkan suku 0,50 % menjadi 0,75 % selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat pemantau Fed CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga 0,50 % menjadi 0,75 % adalah sebesar dua % untuk pertemuan Juli, 20 % pada pertemuan September 2016, 23 % pada pertemuan November 2016, dan 45 % di pertemuan Desember 2016.

Emas dan dollar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Pedagang sedang menunggu laporan penjualan rumah baru yang akan dirilis pada Selasa, pesanan barang tahan lama pada Rabu bersama dengan pengumuman FOMC.

Pada Kamis akan memiliki laporan perdagangan barang internasional serta klaim pengangguran mingguan, dan pada Jumat akan melihat rilis laporan produk domestik bruto.

Perak untuk pengiriman September turun 4,2 sen, atau 0,21 %, menjadi ditutup pada US$ 19,647 AS per ons troy.

Platinum untuk pengiriman Oktober tetap tidak berubah, menjadi ditutup pada US$ 1.088,40 per ons troy.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved