Berita Kalteng
Peserta Pengrajin Lampit Rotan Mengaku Puas Bisa Membuat Tas
Di antara peserta itu adalah Yani warga Desa Pulau Telo, Santi warga Kapuas Timur dan Helda warga Murung Keramat Kapuas Kalteng.
Penulis: Jumadi | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Empat hari peserta pelatihan lanjutan lampit rotan membuat tas dengan desain campuran kulit dan kulit sintetis, peserta mengaku sangat puas. Ungkapan itu disampaikannya pada acara penutupan pelatihan di Aula Disperindag dan UMKM Kapuas, Jumat (24/2/2017) siang.
Di antara peserta itu adalah Yani warga Desa Pulau Telo, Santi warga Kapuas Timur dan Helda warga Murung Keramat Kapuas Kalteng.
Dari 40 peserta separuh di antaranya sengaja belajar menjahit tas kulit hingga Jumat dinihari pukul 02.00 Wib. Mereka ingin sekali agar jahitan yang dihasilkan sebaik mungkin rapi dan tidak ada cacat.
"Mereka sengaja belajar menjahit kulit tas agar hasilnya lebih sempurna. Kami menyediakan tujun mesin jahit bagi para pelatih," ungkap Surono instruktur yang sudah malang melintang memberikan pelatihan di beberapa provinsi di Indonesia.
Kabid Perindustrian disperindag dan UMKM Kapuas Ferdinan Junarko, usai menutup acara pelatihan mengatakan, hasil dari pembuatan tas cukup lumayan dan diakuinya masih ada sambungan-sambungan jahitan tas yang terputus. Namun semua peserta mengaku sangat puas mendapatkan ilmu dari instruktur dari Yogyakarta.
Para peserta membuat tas dengan berkelompok. Bagi kelompok yang belum bisa menjadit tas, mereka selalu bertanya bagaimana pada saat menjahit benangnya tidak adan putus. "Nantinya kami akan melakukan pelatihan tingkat lanjutan yang lebih tinggi dengan peserta yang ini juga," terang Ferdinan.
