NEWS VIDEO
Kondisi Bangunan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sungai Pinang ini Memprihatinkan
Sekolah MI Nurul Huda Desa Sungai Pinang Baru, Banjar, kondisinya memprihatinkan. Ruang kelas bocor air hujan dan tergenang air pasang sungai
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Gemuruh suara siswa-siswi kelas satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Desa Sungai Pinang Baru Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalsel terdengar nyaring, Senin (27/2/2017) pagi.
Melafalkan nama-nama hari dengan menggunakan bahasa Arab, suasana suka cita pun seolah meliputi proses belajar yang dilakukannya pagi itu.
Namun sayangnya, besar dan tingginya antusias para siswa belajar terkadang hilang lantaran dihadapkan beberapa gangguan.
Mengingat kondisi ruang kelas yang mereka tempati kerap mendapatkan rembesan air hujan dan genangan air pasang.
Muhammad Hafiz misalnya, siswa kelas satu itu mengaku terpaksa harus berpindah duduk bila hujan mengguyur sekolahnya.
Menumpang duduk di bangku teman sekelasnya, itu pun lantaran harus berbagi tempat, kehadirannya juga kerap berujung mendapatkan ejekan.
"Pindah duduk. Karena kalau tidak Hafiz kebasahan. Atapnya bocor soalnya, " ujar bocah yang bercita-cita ingin jadi polisi itu.
Selain itu, bila biasanya sering melihat para siswa di sekolah lain menggunakan sepatu guna bertolak ke sekolah, di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda hal tersebut malah tidak ada.
Melainkan siswa malah memilih menggunakan alas kaki berupa sendal lantaran lantai sekolahnya yang kerap terendam ketika air pasang.
"Enggak pernah. Biasanya pakai sendal aja karena selain becek kadang kelas juga masuk air," ujar Rasidah tersipu malu.
Tak hanya mengenai sarana pembangunan kelas, melainkan pula prasarana berupa bangku dan kursi di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda juga cukup memprihatinkan.
Seorang siswa kelas enam Muhammad Mutailah (13) saat disambangi koran ini langsung menunjukkan kondisi meja yang sudah usang dan reyot.
Mutailah mengaku lantaran mejanya yang kerap bergoyang itu pula, ia pun kerap terganggu saat hendak menuliskan pelajaran.
" Ini papannya lepas. Selain itu, juga bergoyang bila ditumpu tangan," ujar Mutailah yang saat itu sembari mengangangkat papan mejanya yang terlepas.
Duduk berada persis di belakang Mutailah, Ahmad Sala (13), teman sekelasnya yang lain juga menunjukkan sebuah lubang yang riskan terperosok.