Berita Banjarmasin
Adhy Menilai Perlu Adanya Edukasi Soal Perbankan
Begitu juga ketika ada cabang Bank Mandiri di kabupaten yang tidak dilengkapi fasilitas Anjung Tunai Mandiri (ATM), maka dianggap bukan sebuah bank.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Edukasi tentang perbankan perlu ditingkatkan di masyarakat, terutama di wilayah kabupaten yang jauh dari ibukota.
Sebagaimana diungkapkan Area Head Bank Mandiri Banjarmasin, Adhy Mulya, layanan Bank Mandiri di kabupaten tidak semua modelnya sama dengan di kota besar.
"Di beberapa kabupaten, layanan Bank Mandiri hanya berupa cabang layanan mikro. Nah, ada saja warga setempat yang tidak paham dan mengartikan sebagai koperasi simpan pinjam," ungkapnya saat bersilaturahim ke kantor BPost Group, Jumat (19/5/2017).
Begitu juga ketika ada cabang Bank Mandiri di kabupaten yang tidak dilengkapi fasilitas Anjung Tunai Mandiri (ATM), maka dianggap bukan sebuah bank.
"Memang beberapa kantor cabang Bank Mandiri seperti di Serongga dan Tanjung Antasari tidak ada mesin ATM. Sehingga ada warga menganggap kantor itu bukanlah bank," jelas Adhy.
Sebab itu Adhy berharap bantuan pihak media massa untuk turut menyosialisasikan, supaya masyarakat memahami.
"Kami sangat concern membangun perekonomian wilayah Kalsel. Saat ini sudah ada 35 kantor cabang di hampir semua kota dan kabupaten. Layanannya hampir sama dengan cabang regular, hanya saja dibatasi untuk tabungan mikro," jelasnya.
Jadi jika masyarakat perlu mencairkan cek atau bilyet giro, itu bisa dilayani. Sedangkan untuk pembukaan deposito atau tabungan giro tidak bisa dilayani. Hanya khusus pembukaan tabungan mikro.
"Pada prinsipnya dalam hal pelayanan di kantor cabang itu sama baiknya dengan cabang regular," jelasnya.
Selain itu dikatakan, mempermudah nasabah juga ada layanan digital antara lain mobile sms, mobile internet dan mobile online.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bank-mandiri_20170519_202821.jpg)