Bom Kampung Melayu

Presiden Duterte Disebut Punya Kaitan dengan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Pertama, pihak imigrasi harus meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing yang masuk wilayah Indonesia.

Editor: Murhan
(Handout / PPD / AFP )
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

"Presiden harus memberikan intruksi untuk melakukan operasi intelijen khusus," ujarnya.

Diketahui, Presiden Duterte memberlakukan darurat militer di Pulau Mindanao, Filipina selatan, menyusul pertempuran antara pasukan militer dan kelompok ISIS di Kota Marawi, Lanao del Sur, Filipina, Selasa (23/5/2017).

Dalam pertempuran itu, Pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, tampak diantara 15 milisi pendukung ISIS saat baku tembak terjadi dengan pasukan militer Filipina.

Dalam bentrokan bersenjata sebelumnya, tepatnya April 2017 silam, militer Filipina berhasil menewaskan puluhan simpatisan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Di antara para korban, terdapat tiga warga Negara Indonesia dan seorang warga Malaysia.

"Kami menewaskan 37 militan, 14 orang telah diidentifikasi dan 23 masih belum diketahui. Ada tiga warga Indonesia dan satu warga Malaysia," kata Kepala Militer Nasional Jenderal Eduardo Ano di Manila, Selasa (25/4/2017).

"Lakukan sweeping bahan-bahan kimia yang berpotensi bisa dijadikan peledak," katanya.

Berita ini dikutip dari tribunnews.com dengan judul : Bom Bunuh Diri Kampung Melayu Dinilai Berkaitan Dengan Kebijakan Presiden Duterte Di Filipina

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved