Benarkah Batu Mulia yang Indah Ini Membawa Kutukan Bagi Pemiliknya?

Kisah romantis dan penuh ancaman seringkali melekat dengan berbagai batu permata raksasa di dunia, namun tidak ada satu pun yang lebih romantis

Editor: Eka Dinayanti
telegraph
Misteri berlian Hope 

Hope sendiri tampaknya tidak pernah terkena tulah atau malapetaka. Setelah kematian Hope, batu permata itu beralih tangan ke beberapa anggota keluarga lainnya, namun hanya salah seorang yang pernah mengeluhkan berlian tersebut.

Dia bernama May Yohe, seorang penyanyi yang menikah dengan Lord Francis Hope. Pasangan itu kemudian bercerai dan mantan penyanyi itu ditemukan meninggal dalam kemiskinan pada tahun 1938.

Dia selalu mempersalahkan batu permata itu sebagai penyebab malapetaka yang menimpa dirinya.

Namun, pada saat itu batu permata tersebut sudah lama tidak menjadi milik keluarga Hope.

Berlian itu dijual pada tahun 1901 kepada seorang pemilik toko permata yang kemudian bangkrut dan selanjutnya kepada pemilik toko perhiasan lainnya yang kemudian menembak dirinya.

Pemilik berikutnya adalah seorang pria terhormat berkebangsaan Rusia yang menembak kekasihnya ketika sedang menari di atas panggung.

Kelak ia dilaporkan ditusuk hingga mati oleh sekelompok pemberontak Rusia.

Pemilik selanjutnya adalah seorang pedagang permata berkebangsaan Yunani yang kemudian terjatuh dari tepi jurang. Berlian itu kemudian dijual kepada Sultan Abdul Hamid dari Turki.

Kerajaan Turki sedang berada di jurang kehancuran dan Sultan sendiri akhirnya menjadi gila. Itulah maka dia mendapat julukan "Abdul yang Terkutuk".

Pada akhirnya Sultan diusir dan batu itu berganti tangan ke beberapa pedagang berlian hingga dimiliki oleh pemilik toko perhiasan Perancis terkenal, Pierre Cartier, yang pada gilirannya menjualnya kepada Edward B. McLean, pewaris kerajaan surat kabar Amerika dan isterinya yang kaya raya, Evalyn.

Haus nyawa

Ketika berada di tangan keluarga McLean inilah tampaknya kutukan yang mengiringi Batu Permata Hope benar-benar terjadi.

Tidak lama setelah membeli berlian itu, ibu McLean meninggal, demikian pula dua pelayan rumah tangga McLean.

Edward McLean sendiri tampaknya mencemaskan batu permata itu, namun Evalyn McLean sangat menyukainya dan mengabaikan seluruh peringatan tentang adanya kutukan itu.

Dia sering memakai batu permata itu, yang kini dijadikan sebuah kalung.

Sumber: Intisari Online
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved