Berita Tabalong
Gelar Budaya Dayak Deah Kampung 10 Meriahkan Hari Masyarakat Adat Se-Dunia
Kegiatan rutin tahunan Lembaga Adat Dayak Deah memperkenalkan seni dan budaya Dayak Deah, sekaligus juga mendorong sektor pariwisata di Tabalong
Penulis: Dony Usman | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, TABALONG - Tari Gintur massal yang dilakukan oleh seluruh anggota sanggar tari, tamu undangan, serta masyarakat umum, menjadi pembuka acara Gelar Budaya Dayak Deah 2017 di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Tabalong, Kamis (3/8/2017) sore.
Kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh Lembaga Adat Dayak Deah ini, bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya Dayak Deah, sekaligus juga mendorong sektor pariwisata di Tabalong.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tujuh hari ini, menampilkan berbagai kesenian khas Dayak Deah, mulai dari tari-tarian, kuliner, busana, sampai racikan obat-obatan dari bahan alami.
Namun, berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya yang dilaksanakan di Desa Upau, kali ini kegiatan digelar di Desa Kinarum, berdekatan dengan objek wisata Bendungan Riam Kinarum.
Ketua Lembaga Adat Dayak Deah Kampung Sepuluh (Ladeks), Erymart, mengatakan, alasan dipindahnya lokasi kegiatan adalah untuk mengakomodir jumlah pengunjung yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
“Selain itu, sekalian memperkenalkan objek wisata Riam Kinarum kepada masyarakat,” ujarnya.
Upaya penguatan sektor pariwisata tersebut, juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong, Abdul Muthalib Sangadji.
Menurutnya, Desa Upau dan Desa Kinarum direncanakan sebagai kampung wisata di Tabalong.
Wacana itu, ujarnya, akan bermuara pada menguatnya sektor-sektor yang lain.
“Sektor pariwisata jadi lokomotif, sektor lain jadi gerbongnya,” kata Sangadji.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari beberapa pihak, salah satunya PT Adaro Indonesia melalui program CSR-nya yang memberikan bantuan dana sebesar Rp 75 juta.
Leni Marlina, CSR Department Head PT Adaro Indonesia mengatakan, Adaro berkomitmen penuh untuk mendukung kegiatan seni budaya yang ada di sekitar wilayah operasional. Untuk kegiatan Gelar Budaya Dayak Deah sendiri, lanjut Leni, Adaro selalu memberikan bantuan dari tahun ke tahun.
“Ini adalah kegiatan yang penting, karena dapat menjadi magnet pariwisata sekaligus juga magnet persatuan,” pungkas Leni.
Sejalan dengan CSR PT Adaro Indonesia, YABN (Yayasan Adaro Bangun Negeri) melalui bidang Sosial Budaya juga telah memberikan pembinaan kepada Masyarakat Adat Dayak Deah Kampung sepuluh.
Hasil dari pembinaan tersebut antara lain lahirya dokumentasi tertulis yang difasilitasi melalui berbagai penggalian budaya dari bahasa tutur, penguatan kepengurusan lembaga adat serta pengembangan sosio ekonomi masyarakat adat berbasis potensi lokal melalui pelatihan menjahit pada kain yang dipadukan dengan hiasan dari kulit kayu.
Dalam acara penutupan Gelar Budaya Dayak Deah yang dilaksanakan pada rabu (9/8), dimana acara puncak yang juga bertepatan dengan hari masyarakat adat dunia.
