Berita Banjarmasin
Saat Air Surut Siswa Tak Bisa Sekolah, Dinas PUPR Akhirnya Melakukan Ini
Menjadi jalur siswa SDN Basirih 10 untuk sekolah, sungai Simpang Jelai kini juga dikeruk.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menjadi jalur siswa SDN Basirih 10 untuk sekolah, sungai Simpang Jelai kini juga dikeruk. Terlihat sejumlah alat berat utamanya mobil eksavator untuk mengeruk dan meangkut tanah di sungai itu nampak terparkir, Kamis (19/10/2017).
Peralatan pengeruk sungai itu tanpa para pekerja. Diparkir di sungai dekat SDN Basirih 10 Banjarmasin. Tumpukan tanah bekas kerukan juga tampak masih mengisi tempat tanah sejenis tongkang yang digunakan sebagai alat angkut tanah kerukan tersebut.
Sebelumnya Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Kota Banjarmasin, Joko Pitoyo mengatakan di kawasan tersebut memang sedang dilakukan pengerukan sungai sepanjang satu kilometer.
Baca: Mazzy Ini Menggemaskan, Usia 2 Tahun Sudah Jadi Youtubers Cilik, Aksinya Ciamik!
Baca: Kenali Sebelum Terlambat, 7 Tanda Kanker Serviks, Kaum Hawa Jangan Sepelekan Ya!
Hal itu karena sering terjadinya aktivitas alam yaitu pasang surut air. Sehingga ketika air sedang surut anak-anak pun tidak bisa sekolah. Maka dikeruklah sungai pada kawasan tersebut.
"Ya kan kasian juga mereka kalau airnya surut jadi gak bisa berangkat sekolah, sedangkan jalan cuma ada jalur sungai," terang Joko.
Baca: Mau Dapat Jodoh? Datangi Saja Dandan, Dia Ahlinya Mak Comblang
Selain untuk anak sekolah, ia juga mengatakan agar warga lainnya mudah melintas dan mendorong pariwisata susur sungai. Dimana terkadang melalui jalur itu, sejumlah wisatawan susur sungai menuju daerah Kuin Kecil yang terkenal akan hutan mangrove nya.
(Banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/mobil-eksavator_20171019_152432.jpg)