Hari Pahlawan
Ini Sosok Nurtanio, Orang Kandangan yang Diabadikan Menjadi Nama Pesawat N219, Begini Fakta-faktanya
Mengenal Sosok Nurtanio, Orang Kandangan yang Diabadikan Menjadi Nama Pesawat N219, Begini Fakta-faktanya
Penulis: Royan Naimi | Editor: Royan Naimi
Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo atau lebih dikneal dengan nama L.M.U Nurtanio, lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923.
2. Meninggal di Bandung
Nurtanio meninggal di Bandung, 21 Maret 1966 pada umur 42 tahun dalam sebuah kecelakaan pesawat.
Nurtario gugur pada suatu kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 21 Maret 1966, ketika menerbangkan pesawat Aero 45 atau Arev yang sebenarnya buatan Cekoslowakia, yang telah dimodifikasi dengan memberi tangki bahan bakar ekstra.
Pesawat ini sebenarnya akan digunakan untuk penerbangan keliling dunia, dan Nurtanio mengalami kecelakaan saat kerusakan mesin, dia berusaha untuk mendarat darurat di lapangan Tegallega, Bandung namun gagal karena pesawatnya menabrak toko.
3. Perintis Industri Penerbangan Indonesia
Nurtanio adalah perintis industri penerbangan Indonesia bersama Wiweko Soepono dan Jacob Salatun.
Lantaran dedikasinya yang tinggi, setelah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev, namanya diabadikan menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio (sekarang IPT-Nusantara/IPTN/PT Dirgantara Indonesia).
4. Orang Indonesia Pertama Pembuat Pesawat
Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada 1947.
Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang (1950), disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.
5. Punya Cita-cita Keliling Dunia
Cita-citanya Nurtanio besar, keliling dunia dengan pesawat terbang buatan bangsanya.
Disiapkanya pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslowakia yang tergeletak di Kemayoran, Jakarta.
6. Suka Baca
